Yasmin Naper Dipasangkan dengan Baskara Mahendra di Assalamualaikum Beijing 2
TABLOIDBINTANG.COM - Film drama religi, Assalamualaikum Beijing 2: Lost In Ningxia yang diadaptasi dari novel laris karya Asma Nadia dengan judul sama bakal syuting di Tiongkok pada akhir Oktober 2024 ini.
Diproduksi Imperial Pictures dan 786 Production, pada Selasa (15/10) siang, Assalamualaikum Beijing 2: Lost in Ningxia gelar cast reveal. Baskara Mahendra dipasangkan dengan Yasmin Naper.
Disutradarai Guntur Soeharjanto, film Assalamualaikum Beijing 2: Lost In Ningxia juga dibintangi Emir Mahira, Gabriella Ekaputri, Ferry Salim, Ria Ricis, Lolox, Violetta Wijaya, Hartawan Triguna dan Nadzira Shafa Askar.
“Syutingnya kurang lebih satu bulan,” kata Hartawan Triguna selaku produser di cast reveal, Kuningan City, Jakarta Selatan.
Baskara mengaku antusias menantikan syuting film Assalamualaikum Beijing 2: Lost In Ningxia. Berperan sebagai Mo, Baskara memberi bocoran karakter yang dimainkan.
“Mo itu seorang yang sangat tenang disegala situasi. Namun memang Mo dalam menghadapi segala situasi yang tidak mudah. Tapi Mo sendiri juga tidak nyaman posisinya. Mo sendiri banyak kesulitan, tentu sih ketika baca satu cerita,” terang Baskara.
Yasmin mengaku antusias saat ditawarkan main di film Assalamualaikum Beijing 2: Lost In Ningxia.
"Aku selalu suka cerita romance dan konsep drama dan si karakter aku itu anaknya lumayan beragam. Jadi aku selalu mencoba untuk bikin gimana caranya penonton suka,” ujar Yasmin.
“Challenge buat aku (memerankan karakter Aisha), aku lihat skripnya juga aku baru kemarin big reading dengan yang lain karena aku baru selesai syuting. Aku baru saja ngebedah skenario, lalu aku excited untuk syuting,” ucap Yasmin.
Guntur Soeharjanto mengatakan, film tersebut menceritakan kisah dua anak muda (dibintangi Baskara dan Yasmin) yang berasal dari latar belakang berbeda. Baik secara budaya maupun pandangan hidup, yang dihadapkan pada pilihan cinta dan komitmen.
Dengan latar eksotis Ningxia, Tiongkok, mereka harus berjuang melalui perbedaan nilai-nilai yang mereka anut.
Film ini akan mengajarkan bahwa cinta dan rasa saling memahami dapat mengatasi banyak hal meski ada perbedaan keyakinan menjadi bagian dari cerita.
“Perbedaan itu yang akan menjadikan dramatisasi film ini tambah kuat juga film ini fokus pada dinamika emosional yang universal dalam perjalanan mereka menemukan cinta sejati,” tandas Guntur.