KFC Tutup 47 Gerai dan PHK Ribuan Karyawan, Imbas Kerugian Setengah Triliun

Supriyanto | 10 November 2024 | 21:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Restoran cepat saji Kentucky Fried Chicken (KFC) menutup puluhan gerai dan mem-PHK ribuan karyawannya. Hal tersebut dampak dari kerugian yang dialami PT Fast Food Indonesia, perusahaan yang menaungi jaringan restoran waralaba KFC Indonesia.

Berdasarkan catatan laporan keuangan Kuartal III KFC tahun 2024 pada Jumat (11/8), saham perusahaan berkode FAST itu mencetak kerugian sebesar Rp557,08 miliar.

Catatan kerugian makin anjlok dibandingkan periode yang sama setahun lalu, dengan kenaikan menyentuh 266,59 persen year on year (YoY). 

Pada Q3 tahun sebelumnya, perusahaan PT Fast Food Indonesia hanya mencatat rugi Rp 152,41 miliar.

Kerugian tersebut terjadi karena dua hal, yakni pemulihan usaha dari kondisi COVID-19 yang belum maksimal serta panasnya situasi pasar akibat krisis timur tengah. 

Dalam kondisi sekarang, KFC menjadi salah satu sasaran gelombang boikot masyarakat terkait perang Israel-Palestina.

"Kondisi ini merupakan dampak berkepanjangan dari pemulihan grup dari pandemi COVID-19, di mana penjualan belum mencapai tingkat yang diharapkan oleh manajemen, dan situasi pasar memburuk akibat dampak dari krisis Timur Tengah. Dua masalah ini telah berdampak negatif terhadap hasil grup untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2024," tulis manajemen dalam laporan keuangan.

Kerugian mencapai setengah triliun itu  membuat KFC terpaksa melakukan efisiensi usaha dengan menutup gerai dan melakukan PHK pada karyawannya.

Pada Desember 2023, perusahaan ini diketahui mengoperasikan 762 gerai. Hingga pada laporan keuangan per 30 September, menyebutkan perusahaan mengoperasikan sisa 715 gerai restoran di seluruh Indonesia.

Artinya, ada sekitar 47 gerai yang tak lagi dioperasikan atau ditutup.

Mulai 30 September 2024, seluruh grup usaha FAST tercatat memiliki 13.715 karyawan. Jumlahnya turun drastis dari data pada 31 Desember 2023 yang mencatat jumlah karyawan sebanyak 15.989 orang. Artinya, ada pengurangan hingga 2.274 karyawan.

Penulis : Supriyanto
Editor: Supriyanto
Berita Terkait