Jawaban Pratiwi Noviyanthi Soal Aksi Walk Out dari Mediasi Donasi Agus Salim

Ari Kurniawan | 2 Desember 2024 | 10:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Perseteruan antara Pratiwi Noviyanthi (Novi) dan Agus Salim terkait masalah donasi masih terus bergulir. Terbaru, Novi dipanggil oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul. Gus Ipul menyatakan pentingnya penyelesaian segera mengenai masalah donasi ini, mengingat sudah meluas ke berbagai pihak dan media.

Sebelumnya, Novi juga telah menghadiri mediasi yang diadakan untuk mencari titik temu antara dirinya dan Agus Salim. Mediasi ini diharapkan dapat menyelesaikan persoalan yang telah mengundang perhatian publik. Namun, dalam mediasi tersebut, Novi memilih untuk walk out (WO) karena merasa tidak setuju dengan nota perdamaian yang diajukan oleh pihak Agus Salim.

“Kalau untuk itu saat ini aku belum bisa jawab ya, tapi intinya mungkin saya mengikuti hati nurani dan hati kecil dalam hati saya, makanya saya WO (walk out),” ujar Novi.

Selain itu, Novi juga merasa bahwa Denny Sumargo, yang merupakan salah satu pihak yang terlibat dalam pengumpulan donasi, perlu hadir dalam mediasi tersebut. Menanggapi hal ini, Farhat Abbas, kuasa hukum Agus Salim, mempertanyakan alasan mengapa Denny Sumargo harus dilibatkan dalam proses perdamaian ini.

Garry Julian, kuasa hukum Novi, menjelaskan bahwa Denny Sumargo, yang bertindak sebagai penyelenggara donasi, sangat penting untuk dilibatkan dalam mediasi. “Bang Densu itu sebagai penyelenggara harus dihadirkan. Saat itu deadlock-nya karena pihak Densu telepon dimatiin, kan itu. Dan poin-poin dari Bang Densu untuk dimasukkan ke draf enggak diakomodir,” jelas Garry.

Persoalan semakin rumit ketika klausul perdamaian yang diajukan Agus Salim dan Novi dipertanyakan oleh Denny Sumargo. Salah satu poin yang menjadi perhatian Denny adalah terkait donasi yang disebutkan akan berlangsung "tujuh turunan". Draf perdamaian ini disusun oleh Brian Praneda, yang sebelumnya menjabat sebagai kuasa hukum Novi sebelum akhirnya mundur. “Jadi yang dimaksud itu adalah kenapa akan open donasi lagi ketika dananya habis,” ujar Garry.

Masalah donasi ini tidak hanya menjadi perhatian karena melibatkan sejumlah tokoh, tetapi juga karena klausul-klausul yang dianggap kontroversial oleh beberapa pihak. Seiring berjalannya waktu, penyelesaian kasus ini tampaknya semakin rumit, dan banyak pihak yang berharap agar masalah ini segera mencapai titik terang.

Penulis : Ari Kurniawan
Editor: Ari Kurniawan
Berita Terkait