Anisa Bahar Dilamar Berondong, Jelita Bahar Buka Suara
TABLOIDBINTANG.COM - Jelita Bahar buka suara soal kabar ibundanya, Anisa Bahar yang dilamar oleh berondong, Edwin Bahari. Sang pria diketahui berusia 19 tahun lebih muda dari Anisa Bahar.
Mendengar kabar yang beredar, Jelita Bahar mengaku ikut senang. Sebagai anak, Jelita hanya ingin orang tuanya bahagia dengan pasangan yang dipilihnya.
"Tanggapan aku sih ya gimana ya kalau aku sih ya happy aja. Aku ngikutin maunya mama seperti apa. Kalau itu mamah ngerasa seneng, mama happy ya aku ya senang ajah," ungkap Jelita Bahar usai mengisi acara di Studio Trans TV, Jl.Tendean, Jakarta Selatan belum lama ini.
Ditanya soal sosok calon ayah sambungnya, Jelita Bahar mengaku sudah pernah dikenalkan oleh Anisa Bahar. Mereka tampak sudah dekat, bahkan beberapa kali main bareng.
"Dikenalin udah pasti kadang juga kita kayak jalan bareng kemarin juga main BL bareng terus hangout bareng," ungkap Jelita Bahar.
Jelita juga mengungkapkan, dirinya tidak pernah protes kepada Anisa Bahar mengapa mau menerima berondong. Yang terpenting mamahnya senang.
"Sejauh ini sih aku nggak pernah mau protes ya karena memang aku mikirnya gimana ya Iya lagi-lagi kalau itu yang bisa bikin mema happy ya jalanin ajah," jelas Jelita Bahar.
Jelita juga tak membatasi hubungan asmara Anisa Bahardengan Edwin. Yang terpenting sosok pria tersebut sayang, cinta kepada mamahnya dan bisa bersikap dewasa.
"Tidak membatasi walaupun itu berondong atau enggak karena kan usia tidak Tidak jadi patokan, kadang yang sudah berumur juga. Berpikirnya atau kelakuannya juga bisa jadi kayak anak-anak yang muda juga bisa jadi dewasa kaya gitu," beber Juwita Bahar.
Meski sudah dilamar, Jelita belum berani memastikam ibundanya akan segera melangkah ke jenjang pernikahan. Ia menilai Anisa masih menimbang karena takut gagal kembali dalam pernikahan.
"Kalau itu kayaknya Mama belum ada obrolan ya keluarga juga belum ada mungkin masih menjalani,masih kayak penjajakan kan kenalnya juga baru dua tahun gitu kan jadi masih butuh waktu lah kalau memang harus untuk kejenjang yang lebih serius. Karena kan mikirnya takut gagal lagi daripada kita gagal, mendingan gagal di awal daripada nanti gagal di endingnya," pungkas Jelita Bahar.
