Pratiwi Noviyanthi Tutup Pintu Damai untuk Alvin Lim
TABLOIDBINTANG.COM - Pratiwi Noviyanthi atau Novi memberikan keterangan kepada penyidik Polda Metro Jaya pada Rabu (18/12), terkait laporannya terhadap Alvin Lim. Seperti diketahui, Novi melaporkan Alvin Lim atas dugaan kekerasan verbal.
Ditanya soal kemungkinan damai, Novi dengan tegas mengatakan akan terus melanjutkan proses hukun. Pegiat sosial itu merasa apa yang disampaikan Alvin Lim di media sudah sangat keterlaluan dan melukai harga dirinya sebagai wanita.
"Saya tetap maju sih. Saya rasa, ini sudah saatnya. Menyangkut harga diri soalnya," ungkap Novi kepasa wartawan usai pemeriksaan.
Dalam pemeriksaan tersebut, Novi menjawab sekitar 16 pertanyaan dari penyidik. Namun, dia memilih untuk tidak membocorkan rincian pertanyaan yang diajukan kepadanya.
"Itu berkaitan dengan materi ya, jadi nggak bisa dijelaskan," kata Gerry Julian, perwakilan yayasan yang dikelola oleh Novi, yang turut mendampingi dalam pemeriksaan tersebut.
Selain memberikan keterangan, Novi juga membawa sejumlah bukti yang dapat mendukung laporannya. Bukti-bukti tersebut terdiri dari bukti elektronik dan bukti tertulis yang diyakini dapat menjerat Alvin Lim. "Ada bukti elektronik, sama bukti tertulis," tambah Gerry Julian.
Sebelumnya, pada 8 Desember 2024, Novi telah melaporkan Alvin Lim ke pihak berwajib setelah pernyataan kontroversial yang dikeluarkan oleh Alvin. Dalam pernyataannya, Alvin Lim menuding Novi terlibat dalam proses prostitusi, bahkan menyebutkan bahwa Novi mendapatkan uang dari hal tersebut. Alvin Lim menyatakan bahwa pertanyaannya tersebut diajukan untuk menanyakan asal uang Novi selama ini.
Alvin Lim, yang saat ini merupakan pengacara korban penyiraman air keras, Agus Salim, turut terlibat dalam permasalahan donasi yang sebelumnya digagas oleh Novi. Novi sempat menggalang donasi untuk membantu Agus, yang mengalami kebutaan akibat penyiraman air keras oleh rekan kerjanya.
Namun, proses donasi ini menjadi perdebatan publik setelah Novi menuding bahwa Agus tidak menggunakan uang tersebut untuk berobat. Akibatnya, Novi menghentikan penyaluran donasi, yang membuat Agus merasa sedih.