Bantu Demonstran yang Tuntut Presiden Korsel Mundur, IU Dilaporkan ke CIA

Binsar Hutapea | 20 Desember 2024 | 19:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Netizen Korea Selatan dengan kecenderungan politik konservatif mengajukan laporan daring ke Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) terhadap bintang K-pop IU dan selebriti lainnya yang secara terbuka mendukung protes yang menyerukan pemakzulan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol.

Dalam sebuah postingan dengan akun anonim di dunia maya, tampak tangkapan layar laporan kepada lembaga intelijen tersebut.

“IU sekarang tidak bisa pergi ke Amerika,” begitu judul sebuah posting anonim di situs web DC Inside, di mana penulis menuduh Partai Demokrat Korea Selatan yang menjadi oposisi utama secara diam-diam didukung oleh Tiongkok dan mengklaim bahwa IU secara aktif mendukung komunis.

Netizen yang lain juga menyerukan untuk memboikot produk yang dijual oleh perusahaan yang didukung oleh IU dan selebriti lainnya, sambil membagikan daftar merek tersebut.

IU, 31 tahun, yang merupakan salah satu bintang pop paling berpengaruh di Korea Selatan, baru-baru ini membayar untuk paket pemanas, serta 100 porsi makanan panas – seperti roti, minuman, sup tulang sapi, dan kue beras – untuk orang-orang yang ikut serta dalam protes terhadap presiden. 

Agensinya, Edam Entertainment, mengatakan dalam sebuah posting di situs penggemar resmi pada 13 Desember bahwa penyanyi tersebut ingin memberikan kehangatan kepada Uaena – nama yang diberikan kepada penggemar IU – yang akan hadir dalam protes di tengah cuaca dingin musim dingin.

Selebriti lain yang juga mendapat kritik karena pandangan politik mereka termasuk penyanyi Lee Chae-yeon, mantan anggota grup girl Iz*One. Pada 7 Desember, saat membahas protes di platform komunikasi penggemar, dia menantang pandangan bahwa selebriti harus tetap diam tentang politik.

"Sebagai warga negara dan anggota masyarakat, saya akan memutuskan sendiri kapan dan apa yang harus saya bicarakan," ujarnya.

Presiden Yoon sendiri tengah menghadapi sidang pemakzulan dan penyelidikan kriminal atas tuduhan pemberontakan terkait dekrit darurat militer yang dikeluarkannya pada 3 Desember lalu.

Penulis : Binsar Hutapea
Editor: Binsar Hutapea
Berita Terkait