Pembunuhan Sandy Permana: Korban dan Tersangka Tak Akur Sejak 2019, Ini Pemicunya

Ari Kurniawan | 16 Januari 2025 | 13:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Pemain sinetron "Nenek Lampir", Sandy Permana, dibunuh oleh terangganya sendiri, Nanang Irawan alias Nanang "Gimbal". Dari hasil penyelidikan, diketahui motif tersangka menghabisi nyawa korban adalah karena sakit hati.

Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, mengungkapkan bahwa tersangka dan korban bertetangga sejak 2017, di Perumahan TNI-Polri, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. 

Hubungan mereka mulai tidak baik pada 2019, saat korban mengadakan pesta di lingkungan tempat tinggalnya. Saat iti, tenda yang didirikan korban masuk ke pekarangan tersangka hingga menebang pohon yang ada di pekarangan rumah tersangka.

"Korban melakukan penebangan pohon di pekarangan tersangka tanpa izin terlebih dahulu. Tersangka tidak menegur korban karena tersangka tahu korban sangat pemarah," ujar Kombes Wira Satya Triputra, dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis (16/1).

Dari kejadian itu, tersangka merasa sakit hati dan kenyimpan dendam kepada korban. Sehari-hari, korban dan tersangka tidak pernah saling sapa. Merasa tidak nyaman, tersangka memutuskan menjual rumahnya pada 2020. Ia pindah ke blok lain, namun masih dalam lingkup perumahan yang sama. 

Singkat cerita, pada Oktober 2024, korban dan tersangka bertemu di sebuah rapat warga, yang membahas dugaan perselingkuhan ketua RT. Di tengah rapat, tersangka menegur korban yang berteriak ke istri ketua RT.

"Tersangka menegur dengan kalimat, 'nggak usah teriak, biasa aja'. Nanun korban marah dan menjawab, 'lo bukan warga sini, jangan ikut ikutan'," tutur Kombes Wira Satya Triputra.

Keesokan harinya, korban melayangkan somasi ke istri tersangka dengan alasan hendak menyerang dirinya saat rapat warga. "Soal somasi itu, tersangka tidak menanggapi, namun semakin menambah rasa bencinya kepada korban," lanjutnya. 

Puncak ketidakakuran korban dan tersangka terjadi pada 12 Januari 2025. Sekitar pukul 06.45 WIB, pada saat tersangka sedang memperbaiki sepeda motor di depan jalan rumahnya, tersangka melihat korban melintas sambil menatap sinis dan meludah ke arahnya.

Dibakar amarah, tersangka langsung bergegas mengambil pisau di kandang ayam, yang terletak di samping rumahnya. Tersangka kemudian mengejar korban dan menusukkan pisau yang ada di tangannya ke tubuh korban.

"Tersangka menusuk perut korban sebanyak dua kali dalam posisi korban masih di atas motor. Kemudian korban berhenti, dan korban melakukan perlawanan dengan cara menangkis dan menghalangi tersangka," tutur Kombes Wira Satya Triputra.

Perlawanan korban sia-sia. Tersangka terus melukai korban dengan senjata di tangannya, di antara di bagian pelipis, kepala, dan leher. "Pada saat korban ingin menyelamatkan diri, tersangka mengejar dan menusuk punggung kiri korban sebanyak satu kali, sehingga motornya terjatuh," ungkapnya. 

Korban kemudian berlari menyelamatkan diri. Sementara, tersangka kabur ke arah persawahan. Setelah sampai di tepi jalan, tersangka melanjutkan pelariannya dengan menumpang truk ke arah Karawang, Jawa Barat. 

Tiga hari di tempat persembunyian, tersangka akhirnya ditangkap petugas gabungan pada Rabu (14/1).

Penulis : Ari Kurniawan
Editor: Ari Kurniawan
Berita Terkait