Keluarga Siapkan Penguburan Pohon untuk Abu Jenazah Barbie Hsu

Binsar Hutapea | 12 Februari 2025 | 09:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Adik perempuan Barbie Hsu, Dee Hsu, baru-baru ini mengungkapkan bahwa keluarga memutuskan untuk melakukan pemakaman pohon bagi bintang yang telah meninggal tersebut, sebagai wujud untuk memenuhi keinginan almarhumah yang menginginkan tempat peristirahatan yang ramah lingkungan.

Abu Barbie, yang berusia 48 tahun, yang meninggal di Jepang pada 2 Februari setelah terkena pneumonia terkait influenza, dibawa pulang ke Taiwan oleh keluarganya dengan menggunakan penerbangan charter pribadi VistaJet pada 5 Februari lalu.

Dee kemudian mengungkapkan bahwa abu jenazah Barbie akan melalui proses pemakaman ramah lingkungan, di mana abu tersebut akan ditempatkan dalam wadah yang dapat terurai secara alami dan dikuburkan di bawah pohon di pemakaman yang terdaftar.

Proses pemakaman alami ini tidak melibatkan batu nisan dan nama almarhum juga tidak akan dituliskan.

Saat ini, abu Barbie disimpan di rumahnya. Keluarganya sebelumnya menyatakan bahwa tidak akan ada upacara pemakaman khsusus untuk bintang yang telah meninggal tersebut.

Rencana pemakaman pohon Barbie kemudian memicu kontroversi di dunia maya, terutama setelah seorang praktisi jasa pemakaman yang telah berpengalaman lebih dari 30 tahun mengklaim bahwa praktik tersebut sebenarnya "tidak se-ramah lingkungan seperti yang diperkirakan."

Mereka menjelaskan bahwa sisa kremasi mengandung zat-zat yang tidak dapat terurai yang dapat membentuk gumpalan dan menghambat pertumbuhan pohon.

Akibatnya, staf pemakaman sering kali menggali pohon-pohon tersebut setelah beberapa tahun untuk memecah  gumpalan-gumpalan dan kembali menyebarkan abu tersebut.

Beberapa pihak juga mengangkat kekhawatiran terkait ketidakpastian pemakaman seperti ini, berargumen bahwa pohon-pohon tersebut bisa dipindahkan atau lahan tersebut dibangun di masa depan.

Namun Kantor Layanan Pemakaman di Taipei membantah klaim tersebut, dan meyakinkan bahwa pihaknya tidak akan menggali kembali abu untuk dikremasi ulang.

Mereka menekankan bahwa pemakaman ramah lingkungan memungkinkan almarhum untuk menyatu dengan alam melalui cara yang sederhana, dan merupakan wujud penghormatan terhadap kehidupan dan lingkungan.

Dikatakan juga bahwa abu yang melalui pemakaman alami akan digiling lebih halus sebelum dikuburkan ke dalam tanah atau dilarung ke laut.

Area untuk pemakaman pohon dan bunga juga akan dipelihara secara teratur, dan Bacillus licheniformis, jenis bakteri, akan ditaburkan ke dalam tanah setiap bulan untuk membantu menguraikan abu.

Jika pemakaman pohon yang ditunjuk sudah penuh, maka akan ditutup selama sekitar dua tahun untuk pemeliharaan dan hanya akan dibuka kembali setelah kualitas tanah dinilai memenuhi syarat.

Penulis : Binsar Hutapea
Editor: Indra Kurniawan
Berita Terkait