22 Tahun Berkarya, Kini D'Masiv Jadi Nama Halte TransJakarta Petukangan

Indra Kurniawan | 4 Maret 2025 | 10:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Tepat ulang tahun ke-22, Senin (3/3), D'Masiv bersama PT TransJakarta meresmikan perubahan nama Halte Petukangan Utara menjadi Halte Petukangan D'Masiv. Berapa nilai perubahan nama tersebut?

Dua puluh dua tahun sudah D'Masiv berkiprah di industri musik Tanah Air. Mengawali karier dari satu panggung festival ke panggung festival lain, D'Masiv menjelma menjadi band papan atas dengan sederet lagu hit dan penghargaan.

Menandai usia ke-22, Rian (vokal/gitar), Rama (gitar), Rai (bas), Kiki (gitar), dan Wahyu (drum) membuat kejutan. Melalui kerja sama dengan PT TransJakarta, nama D'Masiv kini tersemat di belakang nama Halte TransJakarta Petukangan.

Sebelumnya, Halte yang terletak di Jl. Ciledug Raya persis depan Universitas Budi Luhur dan Apartemen Gateway Pesanggarahan tersebut bernama Petukangan Utara. Sebelumnya lagi Halte Adam Malik. 

"Bisa dibilang ini mimpi yang jadi kenyataan karena D'Masiv sendiri tumbuh di Jalan Ciledug Raya. Kami berjuang dari minus, bukan nol, tapi minus, itu di jalan yang sekarang kita lalui. Minggu lalu belum ada, begitu tadi lihat kaget juga namanya jadi Petukangan D'Masiv," kata Rian dalam seremoni peresmian di sebuah hotel kawasan Ciledug, Jakarta Selatan. 

Penamaan halte dengan nama D'Masiv sekaligus menjadi kado teristimewa ultah ke-22 bagi band yang namanya melambung lewat lagu "Cinta Ini Membunuhku". Rian pun mengucap terima kasih kepada PT TransJakarta atas kesempatan yang telah diberikan.

"Mungkin ini hadiah yang spesial buat kami," ucap Rian.

"Terima kasih kami untuk TransJakarta yang sudah percaya kami bisa menjadi contoh untuk masyarakat, anak-anak muda, Gen Z, Gen Alpha, untuk bisa mencintai transportasi umum," tambahnya. 

Pertama bagi TransJakarta

Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) Welfizon Yuza menyebut penamaan ini menjadi kerja sama pertama transportasi publik dengan musisi di Indonesia. Biasanya hak penamaan dieksekusi dengan pencantuman merek bisnis tertentu, bukan nama band.

"Ini bentuk perwujudan dari service, strategic partnership and sustainability, kita berkolaborasi dengan salah satu musisi dan ini merupakan kerja sama pertama public transport dengan musisi," ujar Welfizon.

Berapa nilai kolaborasi TransJakarta dengan D'Masiv, Welfizon enggan membocorkan. Ia berharap kolaborasi ini menjadi salah satu langkah strategis bagi TransJakarta untuk menjalin kerja sama dengan berbagai kolaborator guna memperkuat penciptaan perubahan positif bagi Jakarta.

"Di TransJakarta kami punya filosofi untuk menjadikan public transport ini sebagai gaya hidup atau lifestyle. Dan tentu untuk menjadikan sebuah gaya hidup, kita perlu mendukung berbagai pihak, berbagai kolaborator untuk terlibat," tutur Welfizon.

Penulis : Indra Kurniawan
Editor: Indra Kurniawan
Berita Terkait