Setelah Babi Busuk, Tempo Diteror Lagi dengan Kiriman 6 Bangkai Tikus Terpenggal
TABLOIDBINTANG.COM - Setelah diteror kiriman kepala babi busuk, kantor berita Tempo kembali mendapat kiriman tak jelas asal usulnya berupa sebuah kotak berisi bangkai tikus kepalanya dipenggal.
Kotak berisi bangkai tikus itu pertama kali ditemukan oleh salah satu petugas kebersihan di area halaman Tempo pada Sabtu (22/3) sekira pukul 08.00 WIB pagi.
Petugas kebersihan yang melihat awalbya menduga kotak yang dibungkus dengan kertas kado bermotif bunga mawar merah itu berisi makanan mi kemasan.
Bentuk kotak yang ditemukan sudah tidak sempurna karena ada penyok. Saat diintip, ternyata kotak kardus berlapis kertas kado motif bunga mawar merah itu berisi bangkai tikus.
Petugas kebersihan itu lalu memanggil rekannya dan petugas keamanan di kantor Tempo. Mereka terkejut, saat dibongkar terbyata ada enam bangkai tikus dengan kepala terpenggal. Tak ada surat atau pesan tersirat di kotak kardus tersebut.
Dari hasil penelusuran manajemen gedung markas Tempi, kotak kardus berisi bangkai tikus itu masuk ke pekarangan kantor Tempo pukul 02.11 WIB dini hari. Diduga dilempar orang tak dikenal dari luar pagar kompleks kantor Tempo di Jalan Palmerah Barat Jakarta Selatan.
Petugas keamanan menyebutkan, kotak kardus berisi bangkai tikus itu dilempar dan mengenai mobil yang sedang diparkir sebelum jatuh ke aspal. Ada jejak baret pada mobil yang terkena lemparan kotak kardus misterius itu.
Setri Yasra, Pemimpin Redaksi Tempo mengatakan kiriman kotak kardus berisi enam ekor bangkai tikus merupakan sebuah teror untuk redaksi Tempo.
Menurut Setri, kiriman kepala babi dan tikus adalah teror terhadap kerja media dan kebebasan pers.
“Pengirimnya dengan sengaja meneror kerja jurnalis,” kata Setri dalam pernyataan resmi yang dikutip media, Sabtu (22/3).
Sebelumnya, pada 19 Maret 2025, kantor berita Tempo dikejutkan dengan sebuah paket berisi kepala babi tanpa telinga. Paket tersebut dikirim oleh kurir yang memakai atribut aplikasi pengiriman barang.
Paket ditujukan untuk Francisca Christy Rosana, wartawan desk politik dan host podcast Bocor Alus Politik.
