Dua Penyebab Cuaca Panas dalam Beberapa Hari Ini Menurut BMKG

TEMPO | 9 Oktober 2018 | 20:50 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG menyebut cuaca panas dan terik yang melanda Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara dalam beberapa hari terakhir ini adalah fenomena alami.

"Cuaca panas dan terik lebih sering terjadi pada bulan-bulan puncak musim kemarau dan masa pancaroba," kata Kepala Bagian Humas BMKG Hary Tirto Djatmiko, Selasa, 9 Oktober 2018.

Hary menyebut ada dua faktor yang mempengaruhi kondisi cuaca panas beberapa hari ini. Pertama, gerak semu matahari yang saat ini berada di sebelah Selatan Khatulistiwa. Akibatnya, radiasi matahari yang masuk mencapai angka optimal. "Ini ditandai dengan hasil monitoring suhu udara maksimum berkisar antara 34.0 – 37.5 celcius," ujarnya.

Faktor kedua adalah aliran massa udara dingin dan kering yang bergerak dari Australia menuju wilayah Indonesia sebelah Selatan Khatulistiwa terutama di sekitar Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara. "Kondisi ini ditandai dengan adanya kelembaban udara yang lebih kecil dari 60 persen di ketinggian 3000 meter dan 5000 meter dari permukaan," ujar Hary.

Secara umum, Hary menjelaskan, kondisi cuaca di wilayah Indonesia cenderung masih lembab atau basah. Beberapa wilayah Indonesia, lanjut Hary, saat ini sedang memasuki masa atau periode transisi musim pancaroba. Dia mengimbau masyarakat tetap mengantisipasi kondisi cuaca panas dengan meningkatkan daya tahan tubuh.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait