Gempa Sulbar: Warga Sakit dan Terisolir Dievakuasi dengan Helikopter BNPB
TABLOIDBINTANG.COM - Dua warga sakit dari desa terisolir pascagempa Sulawesi Barat, kemarin, Minggu (31/01), dievakuasi dengan helikopter BNPB.
Helikopter jenis Eurocopter (EC) 130B4 dengan kapasitas 7 orang termasuk 1 pilot, mengevakuasi dua warga sakit yang berasal dari Seppong, Desa Ulumanda, Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene. Pendamping keluarga dan sukarelawan ikut dalam perjalanan menuju Bandar Udara Tampa Padang, Mamuju. Selanjutnya kedua warga tersebut dirujuk ke Rumah Sakit Regional Provinsi Sulawesi Barat.
Usai mengevakuasi warga yang sakit, helikopter melanjutkan dropping bantuan ke beberapa desa terdampak gempa. Helikopter dengan kode registrasi PK-URR melakukan 6 sorti dengan total distribusi bantuan seberat 2.800 kg pada Minggu kemarin.
Distribusi bantuan menyasar ke beberapa wilayah yaitu Paku, Batususun, Bebanga, Lipu Selatan, Lipu Utara dan Salutahonga.
Dropping bantuan kemanusiaan lain dioperasikan EC 155 dengan kode registrasi PK-TPF. Helikopter ini melakukan 4 sorti dengan tujuan Desa Kalobang, Desa Bela, Desa Kabiraan dan Desa Dekat Ko Baro 3. Barang terdistribusi juga berupa makanan dan nonmakanan.
Dalam menjalankan operasi udara, tim gabungan mendapati 6 titik baru yang masih terisolir, yaitu Dusun Batususun, Bebanga, Lipu Selatan, Lipu Utara dan Dusun Salutahonga. Hari ini tim gabungan akan melakukan pendistribusian logistik ke wilayah terisolir dengan tujuan Desa Bebanga dan Desa Batususun.
BNPB terus mengoptimalkan pemanfaatan helikopter dalam penanganan darurat pascagempa Sulawesi Barat yang terjadi pada 15 Januari 2021 lalu. Selain pendistribusian bantuan, helikopter digunakan tim gabungan dari BNPB dan Satgas TNI AU untuk berbagai aktivitas, seperti survei udara, evakuasi warga maupun pengiriman personel logistik, medis dan kaji cepat.
Artikel ini diambil dari laman BNPB.go.id.