Sejarah Singkat Pembacaan Teks Proklamasi oleh Soekarno - Hatta
TABLOIDBINTANG.COM - Pembacaan teks proklamasi pada 17 Agustus 1945 oleh Presiden Soekarno menjadi peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia. Momen tersebut, Indonesia mendeklarasikan kemerdekaanya setelah melewati ratusan tahun penjajahan dari bangsa asing.
Sebelum dibacakan teks proklamasi, ada runtutan peristiwa penting yang membuat bangsa Indonesia harus segera menyatakan kemerdekaannya.
Pada tanggal 9 Agustus 1945, Jepang yang saat itu menguasai pulau Jawa, lumpuh karena negaranya mendapat serangan bom atom dari Amerika di kota Nagasaki dan kota Hiroshima.
Akibatnya, 15 Agustus 1945, Jepang menyerah kepada Sekutu. Jepang pun merencanakan untuk membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) untuk memerdekakan Indonesia.
Tercetus sebuah gagasan dari sebuah kelompok besar di Indonesia untuk segera mendeklarasikan kemerdekaan. Namun, hal itu justru menimbulkan perbedaan pendapat antar kelompok dan golongan kala itu.
Golongan muda ingin proklamasi kemerdekaan dipercepat, sedangkan golongan tua tidak menyetujuinya lantaran tentara Jepang masih banyak di Indonesia dan khawatir akan adanya kerusuhan.
Akhirnya terjadi peristiwa Rengasdengklok. Pada 16 Agustus 1945, Presiden Soekarno dan wakilnya, Mohammad Hatta diculik oleh sekumpulan pemuda dan dibawa ke Rengasdengklok, Karawang.
Kala itu, Soekarno didesak untuk segera menyatakan kemerdekaan. Setelah berdiskusi, ternyata Soekarno sudah memiliki rencana untuk memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Tanggal dipilih Soekarno karena 17 dianggap sebagai angka yang bagus dan Agustus saat itu adalah bulan suci Ramadhan. Tanggal 17 Agustus 1945 jatuh pada hari Jumat yang dipercaya sebagai hari yang baik.
Semua golongan pun sepakat bahwa pembacaan proklamasi di Jakarta. Soekarno Hatta dijemput untuk kembali ke Jakarta, dengan jaminan proklamasi akan diumumkan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Pada 16 Agustus 1945, Soekarno dan rombongan tiba pukul 23.00 WIB du kediaman Laksamana Muda Maeda Tadashi. Soekarno, Bung Hatta, dan Achmad Soebardjo pun membuat poin-poin proklamasi.
Rumusan teks proklamasi yang sudah jadi diketik oleh Sayuti Melik dan ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta. Mereka pun menyiapkan bendera merah putih yang dijahit tangan oleh istri Soekarno, Fatmawati.
Rumah milik Soekarno yang bertempat di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta dipilih untuk tempat pembacaan teks proklamasi.
Pada 17 Agustus 1945, tepat pada pukul 10.00 WIB, Soekarno membacakan teks proklamasi disaksikan masyarakat sekitar yang berkumpul sejak pagi.
Berikut isi teks proklamasi yang dibacakan Soekarno.
“Proklamasi.
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain, diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Jakarta, hari 17 bulan 8 tahun 45.
Atas nama bangsa Indonesia, Soekarno-Hatta.”
Mohammad Hatta meminta kepada kantor berita Indonesia untuk menyebarluaskan berita proklamasi dan memperbanyak teks proklamasi dan menyebarkannya ke seluruh dunia.
Teks proklamasi diketahui dalam dua bentuk, yakni versi tulisan tangan yang ditulis oleh Soekarno dan versi ketikan yang dibuat oleh Sayuti Melik. Dalam pembuatannya, naskah proklamasi mengalami sedikit perubahan dari versi tulisan tangannya.
(pri)