Mengenal Sosok Ning Imaz yang Trending di Twitter
TABLOIDBINTANG.COM - Beberapa hari belakangan nama Ning Imaz trending di Twitter. Kehebohan ini bermula ketika pegiat media sosial Eko Kuntadi mengunggah potongan video Ning Imaz yang sedang menjelaskan tentang tafsir Surat Ali Imran ayat 14 di Twitter. Komentar Eko Kuntadi saat mengunggah video itu dinilai menghina Ning Imaz. Setelah trending banyak yang dibuat penasaran dengan sosok Ning Imaz yang bernama lengkap Imaz Fatimatuz Zahra. Dikutip dari lama nu.or.id, inilah sosok Ning Imaz atau Ustadzah Fatimatuz Zahra.
Ning Imaz Fatimatuz Zahra atau yang karib disapa Ning Imaz merupakan putri dari pasangan almaghfurlah KH Abdul Khaliq Ridwan dan Nyai Hj Eeng Sukaenah, Pengasuh Pondok Pesantren Putri Al Ihsan Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. Dari garis keturunan Ning Imaz sendiri, dia cucu dari Syekh Ihsan Muhammad Dahlan Al-Jampasy, pengarang kitab Siraj ath-Thalibin. Ilmu dari sang ayah dan kakeknya itu mengantarkan Ning Imaz menjadi seorang penghafal Qur'an (hafidzah) dan ahli fiqih.
Kecintaan Ning Imaz pada bidang fiqih terlihat sejak duduk di bangku Tsanawiyah setingkat SMP. Ia turut aktif dalam diskusi antarahli keilmuan Islam, utamanya fikih di lingkungan pesantren-pesantren yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama (NU) atau biasa dikenal dengan forum bahtsul masail.
Ketekunannya dalam bidang fiqih juga membawa perempuan yang kini berusia 25 tahun ini turut berdakwah membidik anak muda melalui media sosial, seperti Facebook, Instagram, dan Twitter. Ning Imaz juga menjadi pengisi kajian tetap "Suara Muslimah" di kanal Youtube NU Online. Salah satu pembahasan yang pernah dimuat soal suara perempuan yang sering dianggap aurat.
Pada Kamis (7/7/2022) dalam tayangan Youtube NU Online, Ning Imaz Fatimatuz Zahra mengatakan jika menghukumi kasidah artinya menghukumi suara perempuan, dalam konsep hukum fiqih bukanlah termasuk aurat.
Meski demikian, aktivis bahtsul masail itu memberi catatan kritis. "Namun, dengan catatan, dalam penyampaian suara tersebut tidak dibuat-buat atau tidak sengaja untuk menggoda lawan jenis," ungkap Ning Imaz. Putri KH Kholiq Ridlwan Lirboyo Kediri ini mengatakan bahwa dalam kasus kasidah di sini justru mengandung perkara yang ma'ruf, yaitu shalawatan. Menurutnya, shalawatan ada syiarnya yang dapat mengajak orang lain untuk menyukai shalawat, daripada terus mendengarkan lagu-lagu Barat, misalnya.
"(Kasidah shalawat) ini kan juga ketika diniati untuk mensyiarkan Islam, untuk memuji Nabi, itu justru sesuatu yang amat baik, sehingga hukumnya tentu saja diperbolehkan," tegasnya. Saat ini selain mengajar di Pesantren, istri dari Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikmah Kaliwungu Kendal, Gus Rifqi Muslim Suyuti ini juga tengah menyelesaikan pendidikan di Institut Agama Islam Tribakti Lirboyo Kediri.
Sumber: nu.or.id