Puasa Arafah: Selain Ibadah Juga Banyak Manfaatnya untuk Kesehatan

TEMPO | 31 Agustus 2017 | 14:10 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Sehari sebelum Idul Adha atau tepatnya pada 31 Agustus 2017, umat muslim disunahkan menjalankan ibadah puasa Arafah. Puasa Arafah adalah puasa pada Hari Arafah, yaitu hari kesembilan dari bulan Dzulhijjah.

Puasa Arafah ini sangat dianjurkan bagi umat muslim yang tidak pergi haji, sebagaimana dalam riwayat dari Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam tentang puasa Arafah: Dari Abu Qatadah Al-Anshariy (ia berkata), "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam pernah di tanya tentang (keutamaan) puasa pada hari Arafah?" Maka dia menjawab, "Menghapuskan (kesalahan) tahun yang lalu dan yang sesudahnya." (HR. Muslim no.1162 dalam hadits yang panjang).

Namun ternyata, tak hanya menghapuskan dosa pada tahun lalu dan sesudahnya, menjalankan ibadah puasa memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.

Dokter asal Amerika, Josh Axe, mengatakan ada tujuh manfaat berpuasa. Pertama, puasa sangat baik untuk menurunkan berat badan dan kadar insulin. "Tiga persen lemak tubuh juga hilang, seiring dengan penurunan kadar kolesterol total dan kolesterol jahat," kata Axe dalam laman pribadinya Draxe.com.

Kedua, puasa mempromosikan sekresi hormon pertumbuhan manusia, yang penting untuk membakar lemak. "Puasa sebenarnya bisa mengubah tubuh manusia menjadi mesin pembakaran lemak yang efektif," ujarnya.

Ketiga, puasa telah terbukti memiliki efek bagus pada masa tubuh serta penanda kesehatan lainnya pada atlet profesional. Hal ini karena puasa dapat secara efektif menumpahkan kelebihan lemak, sekaligus mengoptimalkan pertumbuhan otot.

Keempat, puasa sangat bagus untuk menormalisasi sensitivitas insulin. Kelima, puasa dapat menormalkan kadar ghrelin. Ghrelin dikenal sebagai hormon kelaparan, karena bertanggung jawab untuk memberitahu tubuh Anda bahwa itu adalah lapar. "Saat Anda berpuasa, kadar ghrelin di tubuh Anda menormalkan."

Keenam, menurunkan kadar trigliserida. "Puasa telah diketahui dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh, yang berarti juga menurunkan pembentukan trigliserida," ujar Axe.

Terakhir, puasa dapat memperlambat proses penuaan. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, puasa dapat menyebabkan tubuh menghasilkan lebih banyak hormon pertumbuhan manusia. "Hormon ini sebenarnya berhubungan erat dengan proses penuaan," kata dia.


TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait