Femmy Permatasari Pertanyakan Aturan Karantina 10 Hari Pulang dari Luar Negeri, Katanya Cukup 5 Hari Saja
TABLOIDBINTANG.COM - Aturan karantina 10 hari bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang baru saja melakukan perjalanan internasional dipertanyakan oleh Femmy Permatasari. Menurut Femmy, karantina tidak perlu sampai 10 hari, apalagi jika hasil tes usap PCR menyatakan negatif Covid-19.
Bagi sebagian orang, aturan karantina 10 hari sepulang dari luar negeri menurut Femmy yang baru saja melakukan perjalanan dari Turki tidak jadi masalah. Namun sebagian lain menjadi masalah. Baik dari segi waktu dan biaya yang tidak sedikit untuk dikeluarkan.
"Jujur saya bukan orang yang munafik, jadi saya bicara sebagai warga RI. Sebelum meninggalkan Turki, saya, suami, dan seluruh peserta tur harus tes PCR. Sampai Jakarta harus tes PCR lagi. Kalau memang hasil semuanya negatif, apakah perlu karantina sampai 10 hari?" Femmy bertanya dikutip dari Instagramnya, Selasa (14/12).
"Kalau positif ya pasti harus 14 hari (ini beda cerita lah). Bukankah track virus 3-5 hari sudah bisa ketahuan yah? Kalau saya tidak salah loh. Kalau salah I'm sorry. Jadi bukankah cukup 5 hari Karantina untuk yang sudah dites PCR sampai 2 kali dalam tempo 2 hari," lanjutnya.
Karenanya istri dari Alfons mempertanyakan alasan aturan karantina 10 hari yang sudah ditetapkan pemerintah melalui Addendum Surat Edaran (SE) Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Nomor 23 Tahun 2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional pada Masa Pandemi Covid-19. Ia menyampaikan hal ini setelah mendengar cerita menyedihkan dari peserta tur dari travel berbeda dengan dirinya saat berada di Turki.
"Kebetulan Kita makan di resto yang sama. Dan kebetulan mereka mengenal Saya jadu Kita ngobrol sebentar. Ada Seorang Ibu yang pergi dengan 2 anaknya. Ibu itu sedih harus membayar karantina yang cukup mahal untuk mereka bertiga," cerita Femmy.
"Ibu ini jalan-jalan ke Turki bukan karena Dia Orang Kaya tetapi Ibu ini sudah menabung sekian tahun lamanya ingin sekali ke Turki untuk melihat Masjid-masjid yang cantik di Turki bersama 2 anaknya. Mumpung dia msh kuat katanya," sambungnya.
Cerita lain kata Femmy dari seorang bapak yang pergi ke Turki bersama seorang anaknya. Tahunya dia aturan karantina 3 hari, karena itu dia dan anaknya tetap memutuskan pergi ke Turki. "Kalau tahu akan 10 hari mungkin banyak peserta dari berbagai travel akan membatalkan," kata Femmy.
Cerita-cerita mereka membuat Femmy Permatasari sedih. Kian miris begitu mendarat di Jakarta, ia mendengar pemberitaan figur publik diizinkan karantina di rumah. "Ini baru kereeenn."