Sebut Komnas Anak Ilegal, Kak Seto Ribut dengan Arist Merdeka Sirait
TABLOIDBINTANG.COM - Kak Seto berseteru dengan Ketua Komnas Anak, Arist Merdeka Sirait. Arist tidak terima organisasi yang dikelolanya disebut ilegal oleh Kak Seto saat memberikan keterangan di persidangan Jualianto Eka Putra soal kasus pelecehan seksual.
Kak Seto menjelaskan, apa yang di sampailan saat persidangan adalah benar. Kala itu ia diminta menjelaskan perbedaan Komnas Anak dengan KPAI.
"Kenapa saya dalam persidangan ungkit soal itu, itu karena dipertanyakan oleh pengacara terdakwa. Apa bedanya LPAI, KPAI, dan Komnas Anak," ungkap Kak Seto saat dihubungi wartawan lwwat telepon, Rabu (13/7).
"Nah waktu ditanya apa bedanya itu saya tanya hakim, apakah itu perlu dijawab. Ternyata boleh, ya sudah saya uraikan bahwa sekarang sudah tidak ada Komnas Anak," kata Kak Seto menceritakan.
Menurut Kak Seto, Komnas Anak adalah lembaga masyarakat yang dahulu dibentuk olehnya rekan-rekannya. Arist Merdeka Sirait pun sempat menjadi sekjen. Namun setelah muncul Undang Undang dari negara maka nama lembaga Komnas Anak pun diberhentikan. Kemudian staf termasuk Kak Seto dialihkan ke LPAI atau KPAI yang memiliki Undang Undang dan diawasi oleh negara.
Komnas Anak masih ada dan dipegang erat oleh Arist Merdeka Sirait. Namun disebutkan Kak Seto, Komnas Anak yang diketuai Arist Merdeka Sirait ini sudah tidak ada atau tidak sah secara negara.
"Mau dikantornya ada tulisan gede segala macam saya juga baru saja ketemu ibu mentri dan lain-lain tertawa sekali. Memang nggak bener dia menyebut itu Komnas Anak. Karena yang terdaftar itu adalah LPAP. Kalau diundang oleh ini pun ya LPAP," jelas Kak Seto.
Tak hanya itu, Kak Seto juga ingin mengajak Arist Merdeka Sirait untuk bergabung dengan KPAI guna membela kesejahteraan anak secara negara. Kak Seto bahkan tak ingin bertengkar dengan Arist Merdeka Sirait perihal ini. Ia merasa lembaga yang menaungi kesejahteraan anak ini tak perlu diwarnai dengan permusuhan.
"Saya itu mau ajak dia, junior saya ke jalan yang lurus. Kalau mau membela korban ya ayo gitu, tapi jangan over acting, teriak-teriak, memfitnah sana sini. Jadi saya sebagai seniornya juga geli, kecewa, sedih. Kok gerakan perlindungan anak diwarnai dengan permusuhan. Kalau mau berjuang ayo berjuang sama-sama," pungkas Kak Seto.