Prisia Nasution Alami Cedera Paling Parah Sepanjang Karier
TABLOIDBINTANG.COM - Salah satu alasan Prisia Nasution mengurangi jadwal syuting tahun ini adaah ingin fokus pada pemulihan pascacedera saat syuting Pesantren Impian di Kaliurang Yogyakarta, Oktober lalu. Ceritanya, Prisia Nasution dan lawan mainnya, Fachry Albar, syuting di atap rumah.
Di atas plafon itu, selain Prisia Nasution dan Fachry, ada penata kamera. Ketika Pia berjalan, salah satu bagian plafon amblas. Prisia Nasution terperosok.
“Bisa jadi, ada beberapa kayu plafon yang lapuk. Lengan bagian atas saya robek. Saya enggak bisa bergerak. Saat insiden itu terjadi, tidak ada jadwal break. Saya enggak mau menyusahkan kru dan pemain lain. Jadi saya minta sutradara agar syuting tetap dilanjutkan dengan syarat ada fisioterapi yang berjaga di lokasi syuting. Di lokasi syuting saya menggunakan gips leher,” Prisia Nasution mengenang.
Begitu adegan diambil, ia mepelas gips dan beringsut ke depan kamera. Begitu sutradara bilang “Cut!”, Prisia Nasution kembali duduk dan dirawat oleh fisioterapis. Sutradara Ifa Isfansyah sebenarnya memberi dua opsi untuk Pia: break syuting untuk dirawat di rumah sakit atau tetap melanjutkan syuting.
Kala itu Prisia Nasution berpikir perawatan seperti ini sangat memakan waktu. Ia khawatir, kru dan pemain lain akan terbengkalai hanya untuk menungguinya. Daripada setelah dirawat harus bayar utang adegan, lebih baik syuting diselesaikan sekalian.
Setelah jatuh, kondisi Prisia Nasution mengerikan. Punggung di-maksing tape. Lehernya pun tidak bisa ditegakkan. Kalau mau menegakan leher, harus ditopang dengan tangan. Punggung dan lengan telah pulih. Anehnya, beberapa pekan setelahnya bahu Pia masih saja sakit".
“Sahabat-sahabat saya bilang begini: kalau jatuh harus memikirkan nanti kalau kamu tua terjadi apa-apa atau cacat bagaimana? Kemudian, saya menjalani pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging. Dokter bilang, tendon saya sobek. Kalau otot sobek, ia bisa pulih sendiri. Kalau tendon sobek, harus jahit dipasangi pin menyambung ke tulang agar bisa balik ke posisi semula. Ini cedera paling parah sepanjang karier,” beri tahu Pia. Dalam kondisi seperti ini, ia masih bisa bersyukur. Ia bersyukur dokter memberi tahu tendon sobek setelah syuting selesai dan belum ada tawaran film bagus lagi.
Kini, tiga minggu sekali Prisia Nasution menjalani fisioterapi. Satu sesi fisioterapi berdurasi satu hingga dua jam.
“Sekarang masih terasa sakit. Mau push up tidak bisa. Olah raga upper body juga enggak bisa. Saya sempat berpikir dari semua pemain dan kru yang berada di atap rumah, kenapa cuma saya yang jatuh? Ada Fachri Albar, ada penata kamera yang stand by di sana. Fachri memang tidak bergerak, saya yang diminta mondar-mandi di atap. Tuhan memberkati saya dengan musibah ini,” tutupnya.
(wyn/gur)