Kisah Andi Arsyil Berburu Seragam untuk Kumpul Keluarga dalam Semalam

Wayan Diananto | 10 Juni 2018 | 06:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Suatu malam 2 tahun silam, Andi Arsyil Rahman Putra (30) bergegas meninggalkan lokasi syuting sinetron Tukang Bubur Naik Haji untuk menuju ke sebuah pusat perbelanjaan. Kala itu mendekati pukul 9 malam. Sebagian gerai busana sudah tutup. Andi tergopoh-gopoh menghampiri sebuah butik. 

“Mbak, tolong jangan tutup dulu. Please, saya sudah tidak punya waktu lagi buat berbelanja baju karena besok pesawat saya terbang subuh,” pinta Andi kepada seorang pramuniaga dengan wajah memelas. “Ya, Mas. Saya tunggu,” jawab pramuniaga dengan ramah.

Andi mendapat tugas dari orang tuanya (Andi Whira dan Anggi Angraeni) menyiapkan seragam keluarga untuk dipakai saat Lebaran. 

“Saya ingat betul, hari itu H-2. Saya sampai memohon kepada pramuniaga agar jangan menutup toko dulu. Setelah itu menanyakan kepada kakak-kakak saya soal ukuran baju mereka lewat aplikasi WhatsApp,” kenang Andi. 

Lebaran 2016, orang tua Andi menjadi tuan rumah acara kumpul keluarga. Di sela acara, ada sesi foto keluarga. Bintang film Ketika Cinta Bertasbih ini kebagian menyiapkan seragam keluarga. Hal pertama yang dilakukan Andi, menghitung jumlah anggota keluarga inti yang akan memakai seragam. Kedua, menentukan warna. Terakhir, memilih model dan ukuran.

“Yang mengenakan seragam ada sembilan orang. Agar memudahkan pembelian seragam, sejak awal kami menyepakati memilih warna netral yakni putih yang melambangkan kesucian. Setelah itu memikirkan model. Karena model busana perempuan dan laki-laki beda, saya menanyakan kepada ibu dan saudara perempuan, ingin model apa? Ibu bilang ingin abaya. Begitu warna dan model ditentukan, barulah saya membeli sesuai ukuran,” Andi berbagi kiat.

Karena tidak paham soal abaya, aktor kelahiran 15 September ini meminta tolong kepada sahabatnya untuk mencarikan abaya putih dengan ukuran yang spesifik, lalu mengirimnya ke Makassar. Tugas Andi berikutnya, membereskan seragam laki-laki yang lebih simpel. 

“Alhamdulillah, berkat kebaikan hati Mbak Pramuniaga, semuanya beres dalam semalam. Itulah seninya menjadi pengurus seragam keluarga,” seloroh Andi lalu tertawa. Ramadan dan Lebaran, kata Andi, selalu menyisakan cerita indah untuk dikenang. 

Berkaca pada pengalaman 2 tahun silam, Andi kini menyiapkan seragam beberapa minggu sebelum Lebaran. Yang dikenang dari Lebaran bukan hanya seragam. Bintang sinetron Dunia Terbalik menyebut, salah satu momen manis Idul Fitri, menikmati masakan ibunda. 

“Saya kangen dengan suasana kumpul keluarga saat Lebaran. Hidangan yang disiapkan Ibu yakni opor, daging lapis, dan beliau paling jago bikin tapai ketan hitam. Tapai buatan Ibu enak banget. Itu sebabnya sesibuk apa pun jadwal di minggu Lebaran, saya selalu mudik,” urai dia.

(wyn / gur)

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait