Cerita Cathy Sharon Ketika Si Sulung Kecelakaan, Mendapat 13 Jahitan
TABLOIDBINTANG.COM - Awal bulan lalu, Cathy Sharon (35) melarikan putranya, Jacob Gabriel Kusuma, ke Rumah Sakit Medistra Jakarta.
Jacob mengalami kecelakaan di kolam renang. Dagunya membentur pembatas kolam yang menyebabkan luka. Dalam kondisi panik, Cathy mencoba menenangkan putranya.
“Tenang Jacob, kamu anak cowok pasti pernah jatuh atau mengalami kejadian seperti ini. Dulu, Mama saat kecil juga pernah kecelakaan,” beri tahu Cathy kepada putranya di dalam mobil.
Di rumah sakit, dokter memberi tahu Cathy karena luka sangat dalam, dagu Jacob mesti dijahit. Ada 13 jahitan yang harus diterima si sulung. Drama pun dimulai. Melihat anak kecil menerima belasan jahitan, suster yang merawat tidak tega. Ia menjahit dagu Jacob sambil menangis. Saat itulah hati bintang film Hantu Bangku Kosong bergolak.
“Kalau anak saya panik, suster menangis, lalu saya ikut-ikutan menangis, siapa yang akan mengendalikan keadaan? Saya harus tetap tenang. Sebelum dijahit, saya memberi tahu Jacob ada dua pilihan. Pertama, ditidurkan agar jahitannya tidak terasa dengan konsekuensi tidak bisa makan sampai jam 9 malam (proses jahit dagu dimulai jam 4 sore). Kedua, tetap sadar, merasakan suntikan dan jahitan tapi bisa makan dan minum seperti biasa. Jacob memilih tetap bisa makan dan minum,” kenang Cathy yang ditemui di Jakarta Utara, pekan lalu.
Saat proses jahit dagu dimulai, Cathy berkoordinasi dengan keluarganya lewat aplikasi WhatsApp. Kepada keluarga besar, Cathy mengabarkan bahwa luka Jacob telah diatasi dokter. Jadi tak perlu panik dan tetap berdoa agar benturan tidak menimbulkan efek samping. Aktris kelahiran 8 Oktober ini juga memberi tahu bahwa si sulung memilih untuk tetap sadar selama dijahit.
“Saya katakan kepada keluarga bahwa penting untuk memberikan pilihan kepada anak. Saya memperlakukan mereka layaknya orang dewasa. Saya selalu menjelaskan pilihan yang ada dan konsekuensinya. Saya percaya itu bermanfaat saat mereka dewasa. Jacob sudah 5 tahun. Ia lebih senang diarahkan, tidak takut saat berhadapan dengan aturan ketat. Adiknya lebih santai,” akunya.
(wyn / gur)