Kiat Ardina Rasti Menjaga Kondisi Kehamilan Sambil Tetap Syuting
TABLOIDBINTANG.COM - Hamil tidak membuat Ardina Rasti bermalas-malasan di rumah. Sehari-hari, ia tetap syuting FTV. “Sudah empat hari saya syuting, pulang ke rumah menjelang pagi,” beri tahu Rasti kepada Bintang, di Jakarta Selatan, pekan lalu.
Rasti bersyukur janin yang dikandungnya tidak rewel. Ia baru berencana mengurangi frekuensi syuting ketika kandungannya berusia 7 bulan. Sang suami, Arie Dwi Andhika mengizinkannya bekerja karena tahu istrinya tipikal yang enggak bisa diam di rumah.
Beruntung, kru di lokasi syuting sesekali mengizinkan Rasti pulang lebih awal. Syuting adegan yang melibatkan Rasti didahulukan.
Jika harus menunggu lama, Rasti mencari akal agar bisa beristirahat. Bintang film Virgin dan Batas ini membawa kasur lipat berukuran kecil untuk beristirahat di lokasi syuting. Selain meminta restu suami, Rasti berkonsultasi kepada dokter agar kehamilannya aman selama bekerja.
“Saya beruntung memiliki dokter yang tidak rewel. Dia membebaskan saya melakukan apa saja dari bekerja, liburan, sampai makan nanas selama porsinya tidak berlebihan,” bilang aktris kelahiran 6 Januari itu.
Setelah menikah dan kini hamil, Rasti merasa pintu rejeki untuk keluarga terbuka lebar. Banyak tawaran pekerjaan menghampiri. Bulan ini misalnya, pasangan yang menikah pada 20 Januari 2018 itu dipercaya menjadi ikon pergelaran Balai Kartini Wedding Expo 2018.
“Usia pernikahan kami belum genap setahun dan sekarang saya hamil, tapi malah terpilih menjadi ikon Balai Kartini Wedding Expo 2018. Padahal, di luar sana banyak pasangan artis lain,” tutur Rasti.
Seperti ibu hamil pada umumnya, ia ngidam. Rasti ingin makan mangga yang dipotong kecil-kecil lalu disajikan di meja makan. Suatu pagi, ia menangis tersedu-sedu karena tidak ada mangga potong di meja makan. “Ari tidak sempat beli mangga karena pulang malam,” ia menukas.
Pernah, beberapa hari kemudian persediaan mangga di rumah menipis. Rasti mengajak Ari membeli mangga di pasar swalayan. Bintang sinetron Di Sini Ada Setan menunggu di dalam mobil, sementara Ari berbelanja. Ternyata pasar swalayan itu tidak menjual mangga yang telah dikupas dan dipotong.
“Ari meminjam pisau kepada karyawan pasar swalayan lalu memotong mangga buat saya. Orang-orang memperhatikannya,” cerita Rasti dengan mata berbinar.
(han / gur)