Hanna Sukmaningsih (Puteri Kasino) Tidak Menangis Saat Ayahnya Meninggal

Yohanes Adi Pamungkas | 1 Oktober 2016 | 11:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Ada beberapa nasihat Kasino yang selalu diingat puteri sulung Kasino, Hanna Sukmaningsih.

Salah satunya, tentang pernikahan.

“Papa bilang, saya harus menurut dengan suami. Keluarga nomor satu dan prioritas.”

Kasino berpulang pada Desember 1997, sebelum putrinya mengakhiri masa lajang. Pada 1996, ia didera tumor otak.

“Papa dioperasi dua kali. Sebenarnya, ia tidak mau meninggal sebelum melihat saya menikah. Waktu Papa sakit, enggak ada asuransi. Papa menjual mobil dan rumah untuk biaya pengobatan,” beber Hanna. 

Tak punya pilihan lain, Kasino mencari uang dengan syuting sinetron Warkop DKI di Indosiar. Padahal tubuhnya sudah bengkak, rambutnya rontok. Kasino syuting memakai rambut palsu. 

Hanna tak melarang ayahnya syuting, karena syuting membuatnya senang dan bersemangat.

“Hati senang itu membuat kondisi Papa membaik. Ya sudah, syuting saja,” ingatnya.

Sejak mendengar kabar ayah menderita tumor otak, Hanna menyiapkan diri untuk kemungkinan terburuk.

“Pada hari Papa meninggal saya tidak menangis karena saya sudah menyiapkan mental setahun sebelumnya,” tutup Hanna.

 

(han/gur)

 

Penulis : Yohanes Adi Pamungkas
Editor: Yohanes Adi Pamungkas
Berita Terkait