In Memoriam Leo Lumanto (1969-2017), Host Program Misteri "Percaya Nggak Percaya" ANTV
TABLOIDBINTANG.COM - Tahun 2000-an adalah masa kejayaan program misteri di TV. Salah satunya adalah program Percaya Enggak percaya (ANTV). Leo Lumanto merupakan sosok ahli spiritual yang juga menjadi narasumber program ini.
Sejak penayangan acara Percaya Nggak Percaya (antv), sosok Leo Lumanto menjadi sangat terkenal. Terutama setelah dia hadir untuk menyisir sebuah rumah di kawasan Pondok Indah yang sering disebut-sebut sebagai "rumah hantu".
Syuting tayangan Percaya Nggak Percaya membuat jalanan di depan rumah itu macet selama berhari-hari. Makin banyak orang yang tertarik untuk melihat rumah itu.
Perhatian pemirsa terhadap acara yang menampilkan Pak Leo ini makin besar. Sontak sosoknya menjadi makin populer. Ke mana Pak Leo, orang akan selalu mengerubuti dan dan menceritakan permasalahan kehidupan mereka pada lulusan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung ini.
Lama kelamaan Pak Leo merasa, tanggapan orang terhadap dirinya terlalu berlebihan. Sampai-sampai ada yang mulai mendewakan pria yang gemar bergurau itu.
Tidak sampai di situ saja, banyak hal tentang pemahaman supranatural yang dianggapnya mulai melenceng. Oleh karena itulah Pak Leo berusaha meluruskan pemahaman tentang dirinya dan hal-hal yang gaib melalui sebuah buku bertajuk Penampakan Leo Lumanto yang ditulis oleh Widi Yarmato.
"Buku ini adalah satu variasi bentuk, keadaan, di mana pada akhirnya orang akan melihat bahwa Leo Lumato seorang manusia biasa. Saya sudah terlalu jengah dengan perlakuan orang pada saat saya datang ke mall, atau kemana pun. Bahkan ada yang menanyakan nasibnya. Saya bukan Tuhan. Saya masih punya salah," ungkap pria yang juga menelurkan ide sinetron Rumah Kardus yang terpilih sebagai Sinetron terpuji, Festival Film Bandung.
Dalam buku ini, ada beberapa bagian yang menampilkan karakter Pak Leo yang jauh dari kesan baik. Bagian yang makin mengukuhkan betapa tidak sempurnanya karakter dan kepribadiannya sebagai manusia.
"Buku ini tidak hanya bercerita tentang hal baik dalam diri saya. Ada beberapa bab yang justru memalukan. Sempat editor bertanya, apakah perlu bab itu dimasukkan. Tapi saya bersikukuh. Saya mau menunjukkan bahwa saya tidak sempurna," ujarnya lugas.
Judul buku Pak Leo ini memang terkesan unik. Belum lagi sebuah peringatan yang ditaruh dibelakang buku. 'Dilarang Keras Membaca Buku Ini Pada Malam Hari'. Dengan peringatan seperti ini, pembaca dijamin bakal penasaran untuk melahap halaman demi halaman buku itu. Tapi bagi yang memang penakut, sebaiknya memang membacanya pada waktu siang hari. Biar nggak ketakutan gitu lho.
Artikel Ini Pernah Dimuat dalam tabloid BINTANG INDONESIA, edisi No.735, TH-XV, MINGGU KEEMPAT MEI 2005, halaman 6