Batik Sogan, Paduan Agama dan Budaya Menjelma Menjadi Karakter yang Kuat

Agestia Jatilarasati | 23 September 2017 | 07:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Jika berkunjung ke Yogyakarta, apa oleh-oleh yang Anda beli? Biasanya, batik masuk dalam daftar oleh-oleh para pelancong. Ada banyak merek batik bertebaran di Kota Gudeg.

Namun, Sogan tak sekadar menjajakan beragam motif dan warna. Ada filosofi yang digurat di setiap rancangan Sogan.

Sang pendiri, Iffah M. Dewi (35), tak hanya bertekat menjadikan busananya sebagai penutup tubuh pelanggan tapi juga pengingat terhadap Maha Pencipta.

Salah satu alasan mengapa Sogan mampu menjaring pasar, karakter yang kuat. Karakter itu diterjemahkan dalam pesan serta cerita sejarah Islam yang tergambar dalam setiap rancangan rilisan Sogan. Pesan dan cerita itu rupanya sejalan dengan makna kata Sogan.

Iffah menerangkan, Sogan singkatan dari Solawat Gawe Nur. Solawat atau selawat artinya, setiap hal yang dilakukan hanya untuk Allah dan Nabi Muhammad SAW. Kata gawe berasal dari potongan kalimat dalam bahasa Jawa, “sepi ing pamrih rame ing gawe” yang berarti kerja ikhlas demi meraih restu dan berkat Tuhan. Sementara yang dimaksud nur adalah Al Quran.

Bagi Iffah, Sogan lebih dari sekadar bisnis. Sogan media untuk menebar kebaikan.

“Dalam setahun, setidaknya saya mengeluarkan empat edisi busana. Ketika mencari ide untuk sebuah edisi, biasanya saya membaca sejarah Islam di Indonesia atau dunia. Begitu menemukan cerita yang sangat menarik, saya menuliskannya dalam delapan paragraf. Satu paragraf, menjadi sebuah baju,” beri tahu Iffah ketika berbincang dengan Bintang, minggu lalu.

Dalam edisi “Alkisah Rihlah” misalnya, Iffah bercerita tentang pejuang Haji Nusantara pada masa lalu.

“Saya mengangkat tiga hal penting dalam hidup manusia yaitu doa, sabar, dan tawakal. Saya menggambarkannya dengan tiga tingkat ruffle di lengan. Lalu ada simbol gunungan, ombak, pohon kurma, dan kubah hijau. Semua itu mengisahkan beratnya perjalanan leluhur yang ingin menunaikan ibadah haji,” paparnya, panjang.

Iffah memiliki ketertarikan terhadap segala hal yang berkaitan dengan Islam. Namun, ia tak lupa dengan keluhuran budaya Indonesia. Di tangan Iffah, paduan agama dan budaya menjelma menjadi karakter yang membedakan Sogan dari merek busana batik lain di pasar. 

 

(ages / gur)

 

Penulis : Agestia Jatilarasati
Editor: Agestia Jatilarasati
Berita Terkait