Isyana Bagoes Oka Ungkap Kunci Keharmonisan Keluarganya yang Berbeda Agama
TABLOIDBINTANG.COM - Akhir-akhir ini masalah keberagaman menjadi isu yang sangat sensitif untuk diperbincangkan. Isyana Bagoes Oka (37) mengakui bahwa keberagaman di Indonesia perlahan meluntur akibat berbagai kondisi yang dialami bangsa ini beberapa waktu terakhir.
Namun, masalah itu bisa diatasi dimulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga.
Isyana Bagies Oka sejak kecil hidup di lingkungan dengan keberagaman yang tinggi. Orang tuanya berbeda agama. Ibunya Kristen, Ayahnya Hindu. Sementara ia penganut Hindu.
Keberagaman bahkan terjadi dalam kehidupan perkawinannya. Suami Isyana, George Albert Tulaar, Kristen. Tak mengherankan jika masalah keberagaman menjadi perhatiannya saat ini.
“Saya dan suami beda agama. Orang tua saya pun beda agama. Tetapi segala perbedaan itu tidak merintangi untuk kami tetap saling mengasihi,” ujar Isyana Bagoes Oka saat datang ke kantor Bintang bersama Ketua dan Pengurus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), September lalu.
Kerukunan dalam keberagaman menurutnya bisa tercipta karena adanya perasaan saling menghargai yang kuat satu sama lain.
Keyakinan tersebut membuat Isyana merasa perlu untuk mengajarkan pentingnya toleransi kepada anaknya, Gyanedra Frederick Oka Tulaar (7).
“Anak saya mengikuti agama ayahnya. Dia tahu bahwa dia dan ayahnya harus ke gereja di hari Minggu, saya dan kakeknya harus bersembahyang di Pura. Sering pula anak saya ikut saya pergi ke Pura untuk beribadah," jelas mantan pembawa berita ini.
Isyana ketika kecil pun begitu. Ia ikut menemani ibunya ibadah di gereja.
"Pada saat kami beribadah pun ibu kami menemani. Semua itu berlangsung sangat harmonis,” ungkapnya bangga.
Juara Favorit Pembaca di ajang Wajah Femina tahun 2000 ini pun mengatakan meski masih berusia belia, Gyanedra mengerti adanya keberagaman di lingkungan sekitarnya.
“Sejak kecil dia sudah diberi tahu dan paham bahwa ada perbedaan-perbedaan. Sejak dia masuk sekolah pun, ada pelajaran agama. Pada saat itulah dia paham bahwa ada agama yang berbeda dengan yang ia anut. Misalnya muslim. Dia tahu kalau orang Islam harus beribadah salat. Ketika Mbaknya (asisten rumah tangga) salat dia tahu dan paham Mbaknya sedang ibadah,” cerita Isyana.
Menurut Isyana Bagoes Oka, pelajaran soal keberagaman penting untuk diajarkan kepada anak karena hal itu akan menjadi pondasi untuk saling menghargai satu sama lain. Perbedaan bukanlah sebagai penghalang melainkan untuk mempersatukan.
“Oleh karena itu semboyan Negara Indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika. Keberagaman yang mempersatukan,” tutup wanita kelahiran 30 September 1980 ini.
(ages / gur)
Tata Rias Wajah: Epon Cherlin (087880088885), IG: @eponcherlin - Penata Rambut: Alvin (087774451973), IG: alvinhasano