Fildan Rahayu DA4, Mengawal Kondisi Istri Pascapersalinan
TABLOIDBINTANG.COM - Juara Dangdut Academy musim 4, Fildan Rahayu (26) tengah gelisah. Sudah 2 tahun istrinya, Salmiati (23) sakit paru-paru.
Dokter mendiagnosis ganguan paru-paru yang dialami Ati akibat debu dan udara tercemar yang dihirup Ati.
Itu sebabnya, Ati batuk-batuk khususnya pada malam hari, saat suhu udara mendingin. Kondisinya memburuk saat hamil anak pertama. Bagaimana upaya Fildan menyelamatkan istri dan janin yang dikandung Ati?
Kehamilan Ati membuat Fildan ketar-ketir. Pasalnya, saat usia kandungan mencapai 9 bulan, bobot tubuh Ati terjun bebas ke kisaran 36 kg. Fildan terpukul melihat perjuangan Ati menjaga kehamilan. Karenanya, ia bekerja ekstra untuk memastikan persalinan istri berjalan mulus.
Penyanyi kelahiran 27 September ini mengamen dari kampung ke kampung untuk menyambung hidup, membiayai pengobatan istri, serta menyambut kelahiran si kecil.
“Saya suka menangis saat menyeberang pulau untuk menyanyi, karena harus meninggalkan istri yang sedang hamil dan sakit,” terangnya.
Beruntung, Tuhan menjawab doa dan usaha Fildan. Tahun lalu, Ati melahirkan bayi laki-laki dengan selamat. Bayi itu dinamai Digar Rahayu.
Sayang, kebahagiaan itu tak berlangsung lama. Penyakit paru-paru yang diidap Ati rupanya berdampak pada produksi ASI. Mau tak mau, Fildan harus membeli susu formula sebagai pengganti ASI.
“Harganya cukup menguras kantong. Sekali menyanyi saya mendapat honor 200 ribu rupiah. Namanya rezeki anak, selalu saja saya mendapat tawaran menyanyi,” kata pelantun lagu “Terima Kasihku”. Keadaan susah tidak membuat Fildan putus asa.
Berbagai cara ditempuh untuk mengangkat derajat keluarga. Titik terang muncul saat audisi Dangdut Academy musim 4 diumumkan ke publik akhir tahun lalu. Fildan lolos audisi dan akhirnya menjadi juara. Saking kagetnya terpilih menjadi juara, Fildan pingsan lalu digotong ke belakang panggung. Setelah dinobatkan menjadi juara, Fildan menerima hadiah 250 juta rupiah dan mesti menetap di Jakarta. Di Ibu Kota, Fildan tinggal di sebuah apartemen.
Tak mau pisah dengan istri dan anak, Fildan memboyong Ati dan Digar ke Jakarta. Masalah baru muncul setelah keluarga kecil ini hijrah ke Jakarta. “Istri saya hobi masak ikan. Kalau di apartemen, susah untuk membeli ikan segar,” beri tahu Fildan.
Selain susah mencari ikan segar, Ati sulit beradaptasi dengan kondisi jalanan di Jakarta. Berkali-kali Fildan terjebak macet saat mengajak istri dan anak bepergian. Sementara Ati tidak betah jika harus duduk di dalam mobil berjam-jam. Tak tahan dengan situasi Jakarta, Ati minta izin untuk pulang kampung bersama si kecil. Fildan tidak mengizinkan.
Alasannya, sebagai kepala keluarga Fildan tidak mungkin jauh dari istri yang sedang sakit. Ia ingin memantau kondisi kesehatan Ati pascapersalinan. Pun Fildan ingin melihat tumbuh kembang buah hatinya.
“Kalau libur, saya menemani istri ke dokter. Kemarin misalnya, saya menemani istri menjalani rontgen untuk mengecek kondisi paru-parunya lebih detail,” pungkas dia.