3 Fase Dalam Kehidupan dan Karier Adipati Dolken

Wayan Diananto | 12 November 2017 | 17:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Adipati Dolken merasa usianya masih muda. Kisah cinta bukan hal yang layak diprioritaskan. Saat ini, ia tengah menghitung dengan saksama jumlah ideal proyek layar lebar yang mesti diambil per tahun. 

Tahun depan, ia genap 10 tahun berkarier. Selama itu, ia mengalami pasang surut. Setidaknya ada tiga fase yang telah dilewatinya.

“Fase pertama ketika meledak lewat film Perahu Kertas. Kedua, stagnan karena mainnya genre itu lagi-itu lagi. Ketiga, fase meraih Piala Citra Pemeran Pendukung Pria Terbaik lewat Sang Kiai. Sayangnya, setelah itu saya kembali terjebak dalam film-film pop seperti Operation Wedding serta Aku Kau dan KUA,” Adipati Dolken mengenang.

Jika diteliti lebih jauh, puncak popularitas Adipati Dolken terjadi pada 2012. Kala itu, ia tampil di 6 film yakni Sang Martir, 2 jilid Perahu Kertas, 18++ Forever Love, Malaikat Tanpa Sayap, dan Slank Enggak Ada Matinya.

Adipati Dolken merasa, membintangi 6 film dalam setahun kebanyakan. Itu sebabnya, ia mencari tantangan baru lewat Jenderal Soedirman, 3 Dara, dan Posesif. Lewat Posesif, ia dinominasikan untuk Pemeran Utama Pria Terbaik di Festival Film Indonesia 2017.

“Ternyata menyenangkan membintangi 3 film dalam setahun karena punya waktu lebih banyak untuk menyelami peran, bersenyawa dengan aktor lain,” simpulnya. 

 

(wyn / gur)

 

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait