Hal Ini Yang Membuat Titi DJ Nyaman Jadi Single Parent
TABLOIDBINTANG.COM - Apa kabar Titi DJ (51)? Kami menemuinya seusai manggung dalam perayaan ulang tahun kesembilan Mal Emporium Pluit Jakarta, pekan lalu.
Selain bernyanyi, Titi didapuk menjadi salah satu model pemotretan bersama fotografer Moza Wahyu.
Ada tiga foto Titi yang dipamerkan kepada publik, salah satunya berkonsep “Goddess of Love (Dewi Cinta).”
Omong-omong soal cinta, apakah ia telah menemukan tambatan hati usai bercerai dengan gitaris /rif, Ovi, pada 2011?
Ada yang menarik saat Titi tampil di atas panggung. Ia membahas datangnya Tahun Anjing Tanah lalu mempertanyakan peruntungan shio kuda api kepada penonton.
Kuda api adalah shio Titi. Ia berharap kemujuran terus menaunginya mengingat sudah bertahun-tahun menyandang status orang tua tunggal yang membesarkan empat anak.
“Itu hanya canda saya di atas panggung,” seloroh Titi lalu menambahkan, “Tapi kadang-kadang itulah kenyataan yang sesungguhnya.”
Pelantun “Ekspresi” itu kemudian berpendapat bahwa beruntung tidaknya shio kuda api tergantung pada kerja keras. Kerja adalah esensi hidup.
Kuda identik dengan hewan yang kuat. Karenanya, Titi optimistis ia kuat menjalani hidup bersama keempat anaknya: Salmaa Chetizsa Muchtar, Salwaa Chetizsa Muchtar, dan Daffa Jenaro Muchtar (dari pernikahan dengan Bucek Depp) serta Stephanie Poetri Dougherty (dari pernikahan dengan Andrew Dougherty atau Andy). Meski menjadi orang tua tunggal, Titi merasa tidak sendiri.
“Saya tidak sendiri. Selama ini, saya selalu berkomunikasi dengan bapaknya anak-anak yakni Bucek dan Andy. (Meski cerai) saya dan bapaknya anak-anak tidak pernah ada permusuhan, enggak pernah berebut anak. Intinya, tidak ada hal negatif. Kami bahu-membahu dan membahas apa saja perkembangan anak-anak,” Titi menukas.
Setelah tujuh tahun menjanda, pemilik album Bahasa Kalbu itu belum berniat mencari pengganti. Diakui Titi DJ, awalnya ia ingin mencari suami baru. Belakangan, penyanyi kelahiran 27 Mei itu pasrah dan menyadari, tanpa suami membuatnya lebih leluasa mengurus anak.
“Tidak ada yang harus saya pikirkan soal dia sudah makan atau belum, dia kelelahan bekerja atau tidak, dan seterusnya. Sekarang saatnya fokus mengawal anak-anak yang mulai mandiri. Salmaa sedang mengerjakan skripsi. Salwaa dan Daffa kuliah sementara Stephanie mau masuk kuliah. Tugas saya mengantar mereka ke pintu kedewasaan,” sambung dia.
(wyn / gur)