Cara Ini Dapat Membuat Hewan Peliharaan Anjing Hidup Lebih Lama

TEMPO | 5 Januari 2018 | 07:45 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Mengebiri hewan peliharaan anjing ternyata memiliki kebaikan tersendiri. Hasil riset yang dilakukan ilmuwan University of Georgia, Amerika Serikat, menemukan fakta bahwa cara ini dapat membuat anjing hidup lebih lama.

Alasannya, menurut riset yang terbit dalam jurnal Public Library of Science ONE, kebiri menurunkan risiko penyakit tertentu yang dapat mengakibatkan kematian. Dengan memeriksa sampel 40.139 catatan kematian dari Veterinary Medical Database pada 1984-2004, peneliti memperkirakan rata-rata usia kematian anjing yang tak dikebiri adalah 7,9 tahun, sedangkan anjing yang telah disterilkan berusia lebih panjang, yakni hingga 9,4 tahun.

"Sudah banyak riset tentang biaya reproduksi, dan apa yang terlihat pada berbagai spesies berbeda adalah jika Anda bereproduksi, Anda tak akan hidup lama," kata Kate Creevy, dosen bidang penyakit dalam di College of Veterinary Medicine, seperti dilansir laman Science Daily. "Pertanyaannya adalah mengapa Anda harus mati muda jika Anda mempunyai keturunan?"

Studi tentang efek reproduksi terhadap usia harapan hidup telah dilakukan terhadap tikus, cacing nematoda, dan lalat buah, tapi sulit diketahui apa penyebab kematian mereka. Untuk pertama kalinya peneliti dapat mengukur biaya reproduksi yang berkaitan dengan penyebab kematian. Mereka menemukan adanya perbedaan penyebab kematian anjing yang disterilisasi dan yang tidak.

Anjing yang telah menjalani gonadectomy atau kastrasi lebih banyak mati karena kanker atau penyakit autoimun. Anjing yang masih memiliki sistem reproduksi fungsional ketika mati cenderung mati karena penyakit infeksi dan trauma.

"Anjing yang tidak disterilisasi juga banyak yang mati karena kanker, tapi itu adalah penyebab kematian yang umum pada anjing yang dikastrasi," kata Jessica Hoffman, peneliti di Franklin College of Arts of Sciences yang terlibat dalam riset itu.

Temuan itu tak hanya berharga bagi peneliti yang mempelajari anjing, melainkan juga ilmuwan yang meneliti efek reproduksi pada manusia. "Tak ada spesies lain yang bisa kita pelajari penyebab kematiannya dari dekat seperti apa yang kita lakukan dengan anjing," kata Creevy.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait