Stand-up Comedy di Indonesia Ternyata Profesi yang Menjanjikan
TABLOIDBINTANG.COM - Stand-up comedy di Indonesia berkembang pesat dalam kurun 5 tahun belakangan ini. Semua orang berlomba-lomba ingin jadi comic atau komika, sebutan bagi pelakon stand-up comedy.
Komunitas stand-up comedy tumbuh di beberapa kota besar, bahkan di lingkungan kampus. Pemicunya adalah program acara stand-up comedy di televisi seperti di Metro TV yang diberi label Stand Up Comedy Show dan beberapa acara sejenis yang dilabeli berbeda.
Kompas TV juga mengendus peluang besar di dunia stand-up comedy dengan membuat program Stand Up Comedy Indonesia (SUCI). SUCI adalah ajang kontes stand-up comedy yang diikuti pelawak tunggal berbakat, hasil audisi di beberapa kota besar di Indonesia. Berbeda dengan Stand Up Comedy Show yang berformat entertainment show, SUCI tampil dengan tagline “Let's Make Laugh”.
Kehadiran SUCI dianggap sebagai momentum stand-up comedy di Tanah Air. Jebolan SUCI tidak hanya eksis sebagai comic, bahkan sampai merambah dunia akting seperti Kemal Pahlevi, Ernest Prakasa, Dodit Mulyanto, dll. Bahkan, ada beberapa jebolan yang didapuk rumah produksi untuk jadi penulis, sutradara, dan merangkap pemain utama film.
Stand-up comedy di Indonesia makin mendapat tempat yang layak dan makin meriah dengan adanya kontes Stand Up Comedy Academy (SUCA) Indosiar, yang formatnya hampir sama dengan SUCI. SUCA disambut luar biasa oleh comic dan masyarakat.
Dengan keberhasilan para comic memasuki bidang lain dan bahkan sukses di bidang itu, ada yang menilai ajang stand-up comedy seperti SUCI, Stand Up Comedy Show, dan SUCA sebagai batu loncatan. Tidak ada yang salah dengan hal ini. Justru stand-up comedy sudah menjadi bagian dari industri hiburan.
Stand-up comedy masuk TV memperluas ladang comic. Acara off-air yang dulu nyaris tidak pernah mengundang comic, kini banyak. Mereka kebanjiran job acara off-air. Honor mereka beragam. Penampilan 30 menit sampai 1 jam, ada yang mendapat honor lebih dari 20 juta rupiah. Kabarnya, honor tertinggi masih dipegang Pandji Pragiwaksono, Raditya Dika, Mongol Stres, yang mencapai puluhan juta.
Comic kini sudah bisa dijadikan profesi yang menjanjikan.
(ej/gur)