Mengenang Didi Petet (1956-2015): Sinetron "Pulang" TVRI, Emon, dan Kabayan
TABLOIDBINTANG.COM - SEBAGAI aktor, nama Didi Petet mulai mencuri perhatian di akhir tahun 80-an lewat aktingnya di beberapa sinetron TVRI.
Mula-mula lewat pemunculannya di serial "Losmen", yang di masa itu jadi salah satu tontonan favorit. Masa itu TVRI begitu bergairah dengan produksi sinetron.
Bukan hanya sutradara TVRI, banyak sutradara dari luar yang ikut menyemarakkan layar TVRI lewat karyanya. Dalam daftar ini termasuk sutradara film/teater kampiun (almarhum) Teguh Karya.
Salah satu sinetron karya Teguh Karya di TVRI yang sangat menarik berjudul "Pulang". Selain nama-nama populer, seperti Rini S. Bono dan Rima Melati, Pulang juga dibintangi Didi Petet.
Dalam ingatan saya, lewat sinetron inilah Didi Petet menunjukkan kelasnya sebagai seorang aktor brilian. Didi yang ketika itu masih sangat muda, harus memerankan karakter seorang ayah yang sudah sangat tua.
Dengan memakai pengganjal mulut, seperti dilakukan aktor Marlon Brando di film The Godfather, akting Didi Petet di sinetron ini sungguh sangat mengejutkan (saking bagusnya). Lewat sinetron ini Didi Petet yang alumni Institut Kesenian Jakarta, mendapatkan momentumnya sebagai aktor serius.
Keterlibatannya dengan Teater Koma pimpinan Nano Riantiarno, plus peran-peran berikutnya, makin mengukuhkan eksistensi Didi sebagai aktor.
Sebagai aktor serius, popularitas diraih Didi Petet bukan lewat akting saat memainkan karakter serius. Masih di akhir 80-an, Didi Petet mencuri perhatian secara luas lewat perannya sebagai pria gemulai bernama Emon dalam film "Catatan Si Boy" yang melambungkan nama Onky Alexander.
Didi yang biasa memainkan karakter serius, dengan mengejutkan berhasil menghidupkan karakter Emon dengan begitu mempesona. Didi benar-benar menjadi dan lalu identik dengan Emon, sosok pria gemulai yang sering mengundang tawa dalam Catatan Si Boy. Cara almarhum Didi Petet memanggil "Mas Boy" dengan gaya kemayu, kerap mengundang tawa. Ada salah satu adegan lucu di Catatan Si Boy yang kembali terngiang. Dalam salah satu sekuel, Boy dan Emon pergi ke Amerika. Di sana mereka berurusan dengan penjahat. Si Emon yang disandera penjahat, berteriak minta tolong pada Rick Hunter dan Dee Dee McCall, dua detektif di film seri Hunter tayangan TVRI yang saat itu sangat populer. Adegan ini sungguh sangat lucu.
Sukses sebagai Emon, Didi Petet tampaknya tak mau berhenti mengeksplorasi kemampuan akting. Setelah tampil di beberapa sekuel, Didi mencari tantangan baru. Tokoh Emon di Catatan Si Boy sekuel berikutnya dimainkan aktor lain.
Sebagai aktor yang tampil di banyak film dan sinetron, Didi Petet kembali mendapat tantangan serius dengan dipercaya memerakan sosok Kabayan dalam film Si Kabayan Saba Kota (1989).
Kembali Didi Petet menunjukkan kelasnya. Dari karakter pria tua yang berjalan tertatih-tatih di sinetron Pulang, pria gemulai nan lucu di Catatan Si Boy, lalu menjadi tokoh pintar-pintar bodoh di Si Kabayan Saba Kota, semua dimainkan dengan sama cemerlangnya. Didi Petet yang sebelumnya identik dengan karakter Emon si pria gemulai, dengan cepat menjadi si Kabayan.
Sepanjang kariernya sebagai aktor, Didi Petet sudah meraih banyak Piala Citra dari Festival Film Indonesia, Piala Vidia untuk sinetron, juga sederet piala lain dari berbagai ajang penghargaan untuk akting.
Berbagai peran penting di film/sinetron pernah dipercayakan padanya, dan Didi Petet senantiasa menjawab kepercayaan itu lewat keseriusan akting.
Sampai beberapa saat lalu, kita masih bisa melihat akting Didi Petet (aslinya Didi Widiatmoko. Nama 'petet' (bahasa Sunda) bermula dari julukan karena matanya yang terkesan mengantuk) sebagai Kang Bahar dalam sinetron Preman Pensiun di RCTI. Setelah kematian istrinya, Kang Bahar memutuskan untuk pensiun jadi preman.
Sebagai aktor profesional, Didi Petet yang semasa hidup tentu saja jauh dari premanisme dan kekerasan, tetap bisa memainkan peran itu dengan sangat meyakinkan. Penampilannya sebagai sosok yang disegani dan ditakuti, terpancar meyakinkan dan terkesan sangat natural.
Selamat jalan Kang Didi Petet, semoga keseriusanmu dalam memahami profesi akting bisa menjadi inspirasi bagai anak-anak muda yang memilih dunia akting sebagai profesi.
(yb/gur)