Hikmah 2: Sinetron Ramadhan yang Ratingnya Begitu Kuat di Tahun 2005

Panditio Rayendra | 16 Juni 2016 | 21:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - TREN sinetron Ramadhan diprakarsai oleh Doaku Harapanku yang tayang tahun 1998.

Kala itu sinetron masih tayang mingguan. Namun sukses sinetron produksi Multivision Plus yang tayang di RCTI itu, membuat rumah produksi dan stasiun TV lain untuk selalu menayangkan sinetron harian setiap Ramadhan tiba. Selama tujuh tahun, sinetron garapan Multivision Plus selalu berjaya di bulan Ramadhan. Sukses Doaku Harapanku, dilanjutkan Doaku Harapanku (1-2), Doa Membawa Berkah (1-2, Indosiar), Doa dan Anugerah (1-2, Indosiar) sampai Titipan Ilahi (Indosiar). Tapi di tahun 2005, sinetron Ramadhan yang memuncaki rating adalah Hikmah 2, produksi MD Entertainment yang tayang di RCTI. Apa kekuatannya? Ini ulasan Hikmah 2 yang dimuat Tabloid Bintang Indonesia pada edisi 757, Minggu keempat Oktober 2005.

Empat pekan lalu suasana lokasi syuting sinetron Ramadhan Hikmah 2 di kawasan  Lebak Bulus, Jakarta Selatan, terasa beda. Hampir semua wajah kru sinetron yang diproduksi MD Entertainment itu berseri-seri. Sesekali mereka tak lupa memanjatkan rasa syukur. Pantas memang bila mereka bersuka cita. Itu lantaran Hikmah 2 memuncaki perolehan rating hasil survei AC Nielsen -lembaga riset dan analisis media internasional- periode 28 September-4 Oktober. Hebatnya, Hikmah 2 yang tayang setiap hari di RCTI mulai pukul 17.30-19.00 WIB berhasil menempati enam peringkat berturut-turut dalam jajaran 10 besar, mengungguli Bawang Merah Bawang Putih dan Liontin yang secara bergantian berada di posisi puncak perolehan rating beberapa waktu lalu.
Sukses Hikmah 2 tidak berhenti di situ saja. Minggu berikutnya, periode 5 Oktober-11 Oktober, Hikmah 2 kembali berjaya. Heran? Tapi tidak sulit menemukan jawabnya. Sejak ditayangkan 5 September lalu, Hikmah 2 muncul dengan sub judul di setiap episodenya. Misal saja, Hikmah 2 : Kelemahan Eva, Teror Anna, atau Kekalutan Eva. Rupanya, sub judul itu menjadi daya tarik buat penonton teve yang memang membutuhkan variasi baru dalam setiap tontonan. "Alhamdulillah kerja keras kami ada hasilnya," celetuk salah seorang kru yang diiyakan kru lainnya.
Seolah tidak mau melewatkan momen bahagia itu, bos MD Entertainment Manoj Punjabi langsung menelepon para pendukung sinetron yang dibuat sebanyak 60 episode itu. Mulai dari pemain, sutradara, hingga penulis skenario. "Pak Manoj menelepon kami semua (pemain utama) sambil mengucapkan selamat. Tentu saja kami senang. Menurut saya, itu suatu respon yang baik. Pak Manoj sangat memperhatikan kami," ucap Gunawan yang berperan sebagai Arman.

Tapi dominasi sinetron yang terdiri dari 3 tim dalam proses pengambilan gambar ini, harus terhenti pada periode 12 Oktober-18 Oktober. Hikmah 2 sudah tidak lagi menempatkan tujuh sub judulnya dalam 10 besar peringkat perolehan rating. Konon ini disebabkan adanya kesepakatan bersama antara AC Nielsen dengan semua stasiun teve beberapa waktu lalu. Menurut Senior Vice President of Programming RCTI Harsiwi Achmad, dalam kesepakatan itu disebutkan AC Nielsen kembali kepada sistem semula dalam menentukan peringkat suatu sinetron. "Jadi kalau ada pemisahan judul, seperti di sinetron Mukjizat Allah, Mutiara Hati, Hikmah, dan Anak Cucu Adam, sudah tidak lagi dinilai secara terpisah. Tapi dirata-rata setiap minggunya. Maka itu, mulai minggu lalu sudah kembali normal sistem yang dipakai," papar Siwi saat dihubungi via telepon Selasa, (18/10) lalu.

Meski kini dua minggu berturut-turut berada di peringkat kedua, di bawah Anakku Bukan Anakku yang dibintangi Nabila Syakieb, Raya, dan Raslina Rasidin itu, Manoj menilai Hikmah 2 tetap sukses besar. "Ini sejarah di dunia persinetronan Indonesia, bisa menempati posisi 1 hingga 3 dalam satu periode. Bahkan saya optimis Hikmah 2 tidak terkalahkan dengan sinetron Ramadhan lainnya, karena paketnya semua istimewa. Mulai dari pemain, penulis skenario, kru di lapangan, sampai sutradara. Begitu pula dengan jalan ceritanya, tidak dibuat-buat, dan sesuai dengan realita kehidupan sehari-hari," ungkap Manoj dengan wajah sumringah. Memang yang dikatakan Manoj tidak sepenuhnya benar. Terlebih menyangkut isi cerita. Tidak sedikit yang menilai jalan cerita Hikmah 2 terlalu mengada-ngada, juga bisa ditebak arahnya.

Terlepas dari cerita yang terasa mengada-ngada, Manoj patut berbangga hati. Sinetron, yang disebutnya sebagai termahal dan terbesar yang pernah diproduksi MD Entertainment, mengungguli sinetron Ramadhan lainnya, seperti Mukjizat Allah, Anak Cucu Adam, Mutiara Hati, Tawakal, Preman Insyaf, dan Demi Masa. "Saya akui sinetron Ramadhan produksi Multivision, khususnya Mukjizat Allah, grafiknya saat ini sedang menurun. Kami (Multivison) pernah menjadi tujuh kali juara dunia berturut-turut dalam sinetron Ramadhan. Begitu sekali kalah menjadi malapetaka. Tapi kalau menang terus, buat masyarakat sudah biasa," kata sutradara Mukjizat Allah, Ahmad Yusuf alias Bang Ucup. Lebih lanjut Bang Ucup menyebutkan Mukjizat Allah sebenarnya memiliki jalan cerita yang paling kuat. Tapi entah kenapa tidak mendongkrak perolehan ratingnya. "Padahal, dari segi cerita kami lebih kuat. Begitu pula pemainnya," imbuh Bang Ucup lagi.

Secara umum, sebenarnya jalan cerita antara sinetron Ramadhan yang satu dengan yang lain tidak jauh beda. Masih berkutat seputar perebutan harta, penderitaan wanita, keserakahan, perselingkuhan, dan ketamakan. "Buat saya, tema seperti itu everlasting. Tinggal bagaimana mengemasnya supaya beda dengan yang lain. Makanya, di Hikmah 2 kami hadirkan 3 konflik berbeda," ucap Manoj, yang mengaku sudah menggodok skenario lima bulan sebelum syuting dimulai, Maret lalu. "Penonton Indonesia masih suka dengan tema seperti itu. Untungnya, kami mengemasnya secara beda. Misal saja, untuk tokoh antagonis tidak melulu melakukan tindak kekerasan secara fisik. Banyak cara lain yang bisa dilakukan, seperti memakai trik atau strategi untuk mendapatkan yang diinginkan," tambah sutradara Hikmah 2, Encep Masduki.
Meski Hikmah 2 sekuel dari Hikmah tahun lalu, yang masih mengandalkan bintang yang sama: Tamara Bleszynski, Tengku Ryan, dan Gunawan, Manoj tidak ingin terjebak pada kemiripan konflik yang ditampilkan. Bila dulu semua membenci Ana (Tamara Bleszynski), kini berbalik arah. Istimewanya lagi, di Hikmah 2 ini hadir sosok remaja, Revalina S. Temat, Gita Sinaga, dan Dwi Andhika. Meski konflik yang mereka munculkan terkesan datar-datar saja, seputar percintaan, paling tidak kehadiran mereka berhasil menyedot penonton dari kalangan remaja. Tidak hanya itu. Penonton juga suka melihat peran Eva yang dimainkan Imelda Therinne. Sering emosi penonton terpancing melihat ulah Eva yang menghalalkan segala cara, kecuali kekerasan secara fisik, untuk menjadi orang kaya. Tidak salah bila menyebut Eva sebagai biang keladi dari semua permasalahan di Hikmah 2. "Penonton teve di Indonesia itu sudah bisa ditebak seleranya. Kalau saat ini Hikmah 2 dianggap sukses, saya sudah tidak kaget lagi karena jalan ceritanya menarik," ucap Encep.
Sepertinya cerita Hikmah 2 memang lebih menarik ketimbang yang pertama. Terbukti penonton suka melihat akting para pemainnya. Rating yang tinggi juga menjadi pembuktian Hikmah 2 disukai. Belum lagi belasan iklan yang diputar setiap kali jeda. Tidak salah lagi kalau kami menyebut Hikmah 2 sebagai sinetron Ramadhan paling fenomenal tahun ini (2005-red).


(Indra Kurniawan / Ray)

Penulis : Panditio Rayendra
Editor: Panditio Rayendra
Berita Terkait