Gillian Anderson, Pemeran Perdana Menteri Margaret Thatcher di Crown Menanggapi Kritik

Redaksi | 15 Desember 2022 | 13:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Dalam serial The Crown tayangan Netflix, Gillian Anderson berperan sebagai Perdana Menteri Margaret Thatcher yang muncul di season keempat dan kelima. Sebagai salah satu pemain, mantan bintag serial The X-Files yang kini berusia 54 tahun ini mengaku muak dengan banyaknya kritik yang dialamatkan pada serial ini. 

"Ada banyak peneliti yang terlibat, dan banyak orang memeriksa dan memeriksa ulang dan memeriksa. Ada banyak yang belum ditulis tentang yang bisa ditulis. Dan jika Anda tahu perbedaannya, Anda akan melihat ada banyak kebaikan dan pengendalian diri," katanya menjawab kritik pada serial yang dibintanginya seperti dikutip dari mail online.

Dalam satu wawancara dengan Total Film, Gilliam Anderson bahkan mengklaim bahwa Windsors (keluarga Kerajaan Inggris) harus berterima kasih atas publisitasnya. "Seluruh keluarga lebih dicintai, dirayakan, dan dipahami secara internasional dengan cara yang tidak akan mereka dapatkan jika bukan karena pertunjukan in," katanya lagi.

Selain ikut bermain, Gillian Anderson adalah teman dekat pencipta dan penulis The Crown, Peter Morgan. Bulan lalu Gillian Anderson menunjukkan dukungannya pada Peter Morgan di pemutaran perdana season kelima The Crown.

The Crown menghadapi banyak reaksi atas penggambaran keluarga Kerajaan dengan cara yang dianggap agak sensasional. Kritik pada serial ini salah satunya juga dilontarkan oleh aktris senior Inggris, Dame Judi Dench, yang dekat dengan Raja Charles dan Camilla. Dia menuduh program ini kasar dan menyakitkan.

Dame Judi Dench yang pernah berperan sebagai Elizabeth I dan Ratu Victoria, mengatakan kepada The Times bahwa serial tersebut berisiko merusak monarki. Aktris peraih Oscar itu menyalahkannya karena sensasi dan mengaburkan fakta dan fiksi.

Kritik juga disampaikan mantan Perdana Menteri Inggris, Sir John Major. Dia mengkritik adegan yang menunjukkan dia berbicara dengan Pangeran Charles saat itu tentang kemungkinan Ratu Elizabeth II turun tahta. Dia menyebutnya sebagai omong kosong jahat. The Crown sebelumnya juga dikritik karena dinilai tidak cukup memberi tahu pemirsa bahwa ini adalah karya fiksi.

Sejak pertama tayang pada 2016 The Crown telah menjadi hit bagi Netflix. Kritik membuat serial ini makin menarik ditonton.

Penulis : Redaksi
Editor: Redaksi
Berita Terkait