10 Tahun Terlatih Patah Hati, The Rain Rilis Versi Akustik

Indra Kurniawan | 19 November 2023 | 12:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Lahirnya lagu "Terlatih Patah Hati" di 2013 menjadi titik balik dalam perjalanan bermusik The Rain. Selama beberapa tahun sebelumnya, meskipun produktif merilis karya, namun tak ada lagu The Rain yang mampu menyamai kesuksesan album perdana mereka, Hujan Kali Ini (2003). 

"Terlatih Patah Hati" menjadi awal babak baru perjalanan The Rain kala itu. Ditulis dan mulai direkam sejak awal 2013, "Terlatih Patah Hati" sempat beberapa kali mengalami pergantian aransemen, hingga The Rain akhirnya mengajak Stephan Santoso - produser dari album-album awal Padi dan Sheila on 7 - untuk menjadi produser dalam penggarapan aransemennya. 

The Rain juga mengajak Endank Soekamti sahabat seperjuangan mereka dari Yogyakarta untuk mengisi beberapa bagian vokal di reffrain lagu tersebut. Setelah rampung direkam, The Rain menawarkan masternya ke banyak perusahaan rekaman, namun tidak ada satu pun yang tertarik untuk membeli.

Tak patah semangat, The Rain memutuskan untuk merilis "Terlatih Patah Hati" secara independen lewat bendera Heavy Rain Records, label yang didirikan secara patungan oleh keempat personel The Rain, Indra Prasta (vokal, gitar), Iwan Tanda (gitar, vokal), Ipul Bahri (bass, vokal) dan Aang Anggoro (drum, vokal). Keputusan nekat dan juga terbaik yang mereka ambil saat itu.

Tak lama setelah dirilis, "Terlatih Patah Hati" mulai merajai tangga lagu radio di seluruh Indonesia, mendapatkan jutaan viewers di YouTube, membuat jadwal panggung The Rain padat kembali, serta membuka jalan untuk berbagai single berikutnya seperti "Gagal Bersembunyi" dan "Ujung Pertemuan" yang juga mendapatkan jutaan views di YouTube.

Kini, 10 tahun kemudian, "Terlatih Patah Hati" telah menjadi sebuah anthem. Sebuah soundtrack patah hati yang dinyanyikan dengan lantang, karena semangat yang dibawa oleh lagu ini adalah tentang menertawakan getirnya hidup. Tak menangisi harapan yang pupus, meski hati cedera serius.

“Mantan itu untuk disyukuri, bukan disesali,” sebuah kalimat yang sering dilontarkan oleh Indra ketika The Rain membawakan lagu ini di panggung.

The Rain merilis Terlatih Patah Hati dalam versi akustik (Dok.Istimewa)
Sebagai ucapan terima kasih untuk semua penyuka lagu ini, The Rain merilis "Terlatih Patah Hati" dalam versi akustik. Sebuah terobosan baru, mengingat sepanjang berkarier The Rain belum pernah merilis "Terlatih Patah Hati" dalam versi akustik. 

"Kami baru menyadari beberapa waktu lalu bahwa kami belum pernah merilis lagu ini dalam versi akustik," ujar Iwan. 

Untuk membedakan dengan versi asli, The Rain menambahkan beberapa instrumen seperti violin dan akordeon agar nuansa akustiknya terasa lebih kental. Proses rekamannya sendiri dilakukan di Slingshot Studio, tempat di mana mereka merekam hampir seluruh bagian lagu "Terlatih Patah Hati" 10 tahun lalu. 

Sementara untuk proses mastering kembali dipercayakan pada Stephan Santoso. "Terlatih Patah Hati" versi akustik sekaligus menandai momen 22 tahun perjalanan The Rain pada akhir tahun ini.

“Andai kami menyerah saat itu, ketika tidak ada perusahaan rekaman yang mau merilis lagu 'Terlatih Patah Hati', mungkin kami tidak akan sampai di titik ini,” ujar Ipul. 

"Terlatih Patah Hati" versi akustik bukan karya terakhir The Rain. Mereka memastikan akan terus berkarya sampai tak lagi bisa berkarya.

“Selama kami masih bisa produktif, kami akan terus merekam dan merilis lagu baru, karena setiap lagu punya jalannya masing-masing,” tutup Aang.

Penulis : Indra Kurniawan
Editor: Indra Kurniawan
Berita Terkait