Meski Jebolan Pesantren, Band Wali Grogi Tampil di Depan Santri dan Kyai
TABLOIDBINTANG.COM - Menjadi alumni pesantren tidak menghalangi Farhan Zainal Muttaqin (Faank), Aan Kurnia (Apoy), Ihsan Bustomi (Tomi), dan Hamzah Shopi (Ovie) untuk meraih kesuksesan dengan bermusik lewat grup band bernama Wali.
Personel-personelnya pernah menuntut ilmu di sejumlah pondok pesantren. Faank dan Apoy adalah alumni ponpes La Tansa, Pandeglang Banten. Tomi adalah jebolan dari ponpes Al Fatah Muhajirun, Lampung. Lalu, Ovie adalah lulusan ponpes Al Hikmah Annajiyah, Bogor.
kamis (25/1) mapam, grup band Wali pun berkesempatan tampil di depan ratusan santri saat perayaan milad Pondok Pesantren Daar El-Qolam ke-56. Faank cs membawakan bebebrapa judul lagu hitsnya malam itu.
Apoy, gitaris Wali mengaku grogi ketika manggung di hadapan para santri. Terutama dirinua dan Faank, sang vokalis. Pasalnya, ditonton langsung oleh guru dan kyai mereka saat mondok dahulu.
"Manggung di sini menegangkan, menyeramkan, dan merinding. Kenapa? Karena terlalu sakral. Di sini ada santri yang dulu juga kita pernah nyantri, yang kedua ada guru-guru kami, ada Kyai, jujur agak sedikit nervous. Karena takut ada kesalahan yang dilakukan," kata Apoy di Pondok Pesantren Daar El-Qolam, Gintung, Balaraja, Tangerang, Banten, Kamis malam (25/1).
Kehadiran Wali dalam acara milad Pondok Pesantren Daar El-Qolam menjadi misi Apoy cs untuk menunjukkan kepada para santri bahwa banyak profesk untuk mendulang sukses.
"Santri harus bisa apapun dan itu peninggalan dari pendiri Daar el-Qolam dan La Tansa almahrum K.H. Ahmad Rifa'i Arief bahwa santri harus bisa berkiprah di masyarakat, harus bisa mewarnai. Jadi saya sebagai salah satu alumni, ingin menyalakan energi untuk mereka bisa berkiprah di masyarakat," ungkapnya.
Sementara itu, Faank tidak melupakan ilmu yang telah dipelajari saat menjadi santri di pondok pesantren tersebut.
"Salah satu ciri khas La Tansa, dan Daar el- Qolam itu bahasanya, Arab dan Inggris. Kita wajib bicara setiap hari menggunakan Bahasa Arab dan Inggris," katanya.
Pimpinan Pondok Pesantren Daar El-Qolam, K.H. Nahrul Ilmi Arief dan pimpinan Pondok Pesantren La Tansa, K.H. Adrian Mafatihallah Karim mengaku bangga memiliki murid seperti Apoy dan Faank yang hingga kini masih eksis men-syiarkan Islam lewat musik.

"Kami mendidik memberi kunci untuk membuka smua ruangan yang ada. Saya cukup bangga dengan Wali," kata K.H. Nahrul Ilmi Arief.
"Kami ingin santri berkiprah sesuai kompetensinya dengan nilai yang ditanamkan sesuai cita-cita almahrum Kyai Ahmad Rifai Arief. Santri itu harus mengakar denga nilai nilai kepesantrenan, ketaatan, kemandirian, sehingga bisa mengukur dengan sebuah proses belajar dan pengalaman sehingga bisa mengukir apapun yang mereka bisa lakukan," tutur K.H. Adrian Mafatihallah Karim.
Selain Wali Band, milad Pondok Pesantren El-Qolam ke-56 telah diselenggarakan sejak 20 Januari 2024 menggelar acara Pekan Literasi, Language Festival, Islamic Studies Festival, Amazing Eksk Daar El-Qolam, meet and greet alumni, seminat bersama Kyai/Nyai Alumni Daar El-Qolam dan La Tansa.