Film Dokumenter Eksil, Sisi Lain Peristiwa G30S/PKI Tayang Mulai 1 Februari 2024

Supriyanto | 30 Januari 2024 | 14:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Film dokumenter Eksil yang digarap selama 10 tahun oleh Lola Amaria akhirnya bakal ditayangkan di bioskop mulai 1 Februari 2024 mendatang. Lola Amaria selaku sutradara sekaligus produser mengaku bangga, karyanya yang sudah masuk di berbagai festival bisa ditonton publik.

"Kita mulai riset dari 2013 jadi emang sudah 10 tahun dan selesai di Januari tahun lalu," kata Lola Amaria usai screening film Eksil di XXI Metropole, Jakarta Pusat, Senin (29/1).

Film dokumenter Eksil mengisahkan sejarah kelam Indonesia dengan isu Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI) 1965. Dokumenter Eksil menampilkan sudut pandang para korban atau orang-orang asli Indonesia yang tak diakui negara hingga akhirnya terdampar di Rusia, Belanda, Ceko, Swedia dan lainnya.

Di film tersebut, mereka hanya menceritakan apa yang dialami pada masa itu sampai terdampar di negara orang.

Lola Amaria mengungkap alasan mengapa tertarik membuat film dokumenter Eksil karena ingin mengambil sisi lain dari cerita G30S/PKI. Lola menyadari film ini isunya sangat sensitif terlebih mendekati Pemilihan Umum (Pemilu).

Namun Lola Amaria menegaskan, penayangan film Eksil di awal Februari yang berdekatan dengan Pemilu bukan sebuah kesengajaan. Lola juga yakin film ini tidak menyalahi aturan, apalagi sudah lulus sensor dari Lembaga Sensor Film (LSF).

Lola Amaria sutradara dan produser film dokumenter Eksil yang tayang mulai Kamis (1/2)

"Itu yang pilih tanggalnya pihak bioskopnya ya, kita ngajuin udah dari Mei tahun lalu dan berksempatan tayang di 1 Februari. Saya bukan khawatir ya, secara legal film ini sudah lulus sensor 13 tahun, jadi saya merasa aman karena tidak menyalahi aturan," beber Lola Amaria.

Tidak hanya itu, film Eksil juga berhasil memenangkan Piala Citra di ajang Festival Film Indonesia 2023 sebagai Film Panjang Dokumenter Terbaik.

Dikatakan Lola Amaria, film Eksil tak bermaksud mengangkat peristiwa G30S/PKI atau politiknya, tetapi lebih dari sisi kemanusiannya dengan melihat dan mendengar langsung apa yang dialami para Eksil selama menetap di negeri orang akibat terusir dari negeri sendiri. Termasuk kerinduan dan kecintaan mereka terhadap Tanah Air.

“Film ini bukan untuk yang mengerti soal peristiwa 1965. Tapi ini untuk generasi saya dan di bawah saya yang tiap tahun dicekoki film G30S/PKI. Itu kayaknya harus tahu dari sisi sebelahnya dan ini yang bicara orangnya langsung, yang mereka yang berda di luar negri sebelum peristiwa PKI nggak boleh pulang. Mereka punya cerita yang jujur tentang itu,” jelas Lola.