Sinopsis DI ANTARA DUA CINTA SCTV Episode 286, Hari Ini Selasa 26 Juni 2024: Mona Kritis! 

Binsar Hutapea | 25 Juni 2024 | 19:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Sinopsis DI ANTARA DUA CINTA SCTV Episode 286, Hari Ini Selasa 26 Juni 2024: Mona Kritis! 

Shafira sedang berbaring sambil memejamkan mata. Julian masuk kamar dan membangunkan Shafira. Shafira membuka matanya. Julian memberikan sebuah kardus besar dan menyuruh Shafira membukanya. Shafira cepat bangun dan membuka kardus tersebut, penasaran ingin melihat isinya. Ternyata isinya adalah boneka berbentuk orang dengan dua tangan dan dua kaki. Namun, di bagian muka terdapat sablonan foto wajah Julian. Shafira kaget tetapi senang. Julian berkata bahwa jika Shafira merindukannya, ia bisa memeluk boneka itu. Shafira tertawa lalu memeluk Julian, mengucapkan terima kasih karena Julian sangat perhatian.

Sementara itu, Dania mengendap-endap ke sebuah ruangan untuk membebaskan Yuda. Pintu terbuka, dan Yuda yang duduk meringkuk di sudut ruangan menoleh kaget. Saat melihat Dania, dia langsung berdiri, senang melihat Dania. Dania langsung memeluk Yuda dan mengajaknya pergi. Namun, saat mereka keluar, Romi sudah berdiri di depan pintu. Yuda cepat merangkul Dania dan menyuruhnya berdiri di belakangnya. Romi menggeram marah dan berkata, "Aku muak dengan kemesraan kalian! Lebih baik kalian berdua lenyap!" Romi mengambil pisau belati dari pinggangnya dan ingin menghujamkannya ke dada Yuda.

Gina berjalan ke tangga menuju lantai atas untuk memeriksa Julian. Namun, Wulan muncul dari dapur membawa gelas berisi minuman dan memanggil Gina, bertanya ke mana Gina akan pergi. Gina menoleh heran karena Wulan belum tidur. Gina mengatakan bahwa dia mau ke kamar Julian untuk memastikan Julian ada di kamarnya. Wulan tercekat tegang dan membatin, "Gawat, bisa ketahuan kalau Julian."

Di rumah sakit, Lestari dan Gunawan tidur sambil duduk di bangku ruang tunggu. Mereka tampak sangat lelah. Rafael masih berdiri di depan jendela kaca melihat Mona yang terbaring masih belum sadarkan diri. Rafael masuk ke ruangan Mona, tampak sangat cemas. Rafael duduk lalu menggenggam tangan Mona dan berkata, "Ayo Mona, kamu pasti kuat dan bisa melewati masa kritismu. Hidup anak kita sedang dipertaruhkan dan tergantung padamu."

Penulis : Binsar Hutapea
Editor: Binsar Hutapea
Berita Terkait