Anggy Umbara Angkat Legenda Urban dari Jawa Tengah di Film Kromoleo
TABLOIDBINTANG.COM - Imperial Pictures resmi meluncurkan trailer dan poster film Kromoleo, besutan sutradara Anggy Umbara. Film yang bakal diputar di seluruh bioskop Indonesia mulai 22 Agustus 2024 ini menggabungkan unsur legenda urban yang prevalen pada dekade 80-an dan 90-an di seputar Jawa Tengah, dengan kisah keluarga tiga generasi yang melibatkan rahasia, pembalasan dendam, dan ilmu perjimatan.
Dalam trailer berdurasi dua menit, ditampilkan kilasan tentang bagaimana kromoleo sebutan untuk rombongan hantu pembawa keranda mayat muncul di Desa Majenang, Jawa Tengah pada tahun 1994. Dipercaya, bahwa siapa pun yang bertemu langsung dengan kromoleo dan memandang langsung mata mereka, akan mati malam itu juga.
Dari sepenggal dialog yang terdengar, film ini juga bakal mengangkat tentang ilmu rawa rontek, sebuah ajian yang memungkinkan seseorang untuk bisa hidup abadi, dan tidak akan mati sekalipun kepalanya dipenggal.
Selaras dengan trailer-nya, poster resminya pun memancarkan aura mencekam dari filmnya. Diposisikan sebagai titik sentral poster, terlihat penggalan kepala dari karakter yang diperankan oleh Cornelio Sunny tergeletak di tanah, sementara rombongan kromoleo tampak berada di background sedang berjalan ke arah berlawanan. Poster ini memberikan petunjuk bahwa karakter ini, nantinya memiliki keterkaitan yang erat dengan alasan di balik kemunculan kromoleo di desa tersebut.
Kromoleo mengisahkan satu hari panjang nan mencekam di Desa Majenang, ketika Zia (Safira Ratu Sofya) datang dari kota untuk menghadiri pemakaman ibunya. Kendati sudah dilarang untuk kembali ke desa oleh kakeknya, Danang (Tio Pakusadewo), Zia bersikukuh tetap ingin datang. Sebagian, untuk memenuhi rasa penasarannya yang mendalam terhadap hilangnya sang ayah, Djarot (Cornelio Sunny), secara misterius saat Zia masih berusia sepuluh. Kedatangan Zia ini ternyata memancing kromoleo untuk muncul dan meneror desa.
Satu per satu warga yang melihat kromoleo secara langsung, berakhir tewas secara tragis. Di tengah upaya Zia untuk menyelamatkan diri dari mencari tahu misteri di balik kemunculan kromoleo, perlahan terungkap histori kelam keluarganya, termasuk hubunganantara ayah dan kakeknya sendiri yang melibatkan pertumpahan darah di masa lalu.
Diproduseri oleh Peter Surya Wijaya dan Hartawan Triguna bersama dengan Pilar Film, dan merupakan kolaborasi perdana dengan Umbara Brothers Film, Kromoleo dibesut oleh Anggy Umbara yang dikenal dengan gaya penyutradaraannya yang dinamis dengan bertumpu pada banyak sekuens aksi dan laga.
Dengan plot utama yang bergulir pada satu malam saja, perlu kepiawaian sineas yang mampu membangun suspens secara intens dan efektif, menjadikan materi naskah Kromoleo ini cocok dengan style penytradaraan Anggy.
Kromoleo dibintangi oleh kombinasi antara bakat-bakat belia dan aktor senior, seperti Abun Sungkar, Aline Fauziah, Rukman Rosadi, Totos Rasiti, Vonny Anggraini, dan Dayu Wijanto.