Pembuat Film Thagut Disomasi Komunitas Dukun
TABLOIDBINTANG.COM - Sebuah kelompok yang mewakili praktisi pengobatan alternatif atau dukun melayangkan somasi kepada rumah produksi Leo Pictures terkait penayangan film Thagut.
Komunitas tersebut menganggap film Thagut memberikan pandangan negatif kepada profesi dukun di Indonesia. Padahal, menurut mereka, dukun juga memiliki jasa yang cukup besar di desa-desa.
Dwi Lestari, budayawan yang juga pemelihara kejawen, mengatakan dukun memiliki andil besar bagi warga di pelosok, yang sulit mendapatkan akses pengobatan medis.
"Tindakan menggeneralisasi tersebut menjadikan profesi ini seolah-oleh semuanya adalah tindakan yang salah dan sifatnya keji. Hal ini tentu sangat merugikan secara materil dan imateril bagi pihak- pihak yang disebut sebagai 'dukun putih' yang melakukan pekerjaannya secara logis dan tidak melakukan kegiatan atau upacara mistis," jelas Tari.
Tari dan kelompoknya menginginkan Leo Pictyes untuk mengganti sinopsis film Thagut dan cara promosi yang lebih adil. Tidak menyudutkan dukun, dan memberi disclaimer bahwa tidak semua dukun itu sesat, apalagi melakukan metode yang dilarang hukum.
"Seperti yang dapat kita lihat di trailer resmi Thaghut, praktik perdukunan dalam film memang memasukkan unsur penumbalan dan praktik yang cenderung menyakitkan dan menyeramkan. Begitupun dengan ajaran yang seakan menyeramkan dan tidak manusiawi," kata Tari.
Film Thaghut sendiri mengisahkan Ainun (Yasmin Napper) yang baru mengetahui bahwa Abah Mulya (Whani Darmawan) adalah ayahnya. Dia pun diharuskan melanjutkan ajaran ayalnya yang sesat dan melawan keyakinannya yang sudah dia bangun di pesantren.
Film pun menampilkan perjuangan menegangkan Ainun bersama teman-temannya, Bagas (Arbani Yasiz) dan Rini (Ria Ricis) menghadapi teror ajaran sesat Abah.