WAMI Berharap para Komposer Gerak Cepat Daftarkan Hak Cipta Karyanya
TABLOIDBINTANG.COM - Royalti adalah salah satu sumber pendapatan utama bagi pencipta lagu dan komposer. Namun, banyak dari mereka yang belum menyadari pentingnya mengurus hak cipta terkait royalti.
Pengurusan royalti adalah langkah penting untuk memastikan bahwa setiap karya yang diciptakan dan digunakan oleh pihak lain memberikan hak yang adil kepada penciptanya.
Menurut data dari WAMI (Wahana Musik Indonesia), lebih dari 5.000 komposer telah terdaftar. Walaupun ada peningkatan jumlah komposer yang mengurus royalti setiap tahunnya, kesadaran mengenai pentingnya pengelolaan hak cipta masih tergolong rendah.
Pepeng, mantan drummer band Naif, mengungkapkan pentingnya pengurusan hak cipta. Pria yang bernama asli Franki Indrasmoro Sumbodo ini berharap agar para komposer muda tidak menunggu hingga karya mereka terkenal sebelum mengurus royalti.
"Sejak awal perilisan (lagu), di situlah letak pentingnya untuk memperhatikan kepengurusan royalti," ujar Pepeng dalam keterangan persnya pada Jumat (6/9).
Pepeng juga mengingat pengalaman sulitnya mengurus royalti saat masih aktif bersama band Naif. Karena itu, ia berharap para komposer muda lebih sadar akan pentingnya mempelajari hak cipta sejak dini.
"Jadi bagi musisi muda, sudah saatnya untuk lebih paham tentang hak mereka sebagai musisi, baik itu sebagai pencipta lagu maupun sebagai penampil. Buka wawasan dalam hal hak-hak dan kewajiban sebagai seniman musik," tambah Pepeng.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap hak cipta, WAMI berkomitmen untuk memberikan edukasi kepada para pegiat musik, terutama yang masih duduk di bangku kuliah.
WAMI akan menggelar acara WAMI Goes To Campus (WGTC) untuk memberikan pemahaman mengenai pentingnya mengurus hak cipta dan meningkatkan kesadaran pengguna musik tentang kewajiban membayar royalti kepada komposer.
"WAMI proaktif untuk memberikan edukasi, khususnya kepada komposer muda, agar mereka segera mengurus hak cipta sejak karya diluncurkan," ungkap Robert Mulyarahardja, Head of Corporate Communication WAMI.
Ia menjelaskan bahwa kampus menjadi target WAMI karena ingin meningkatkan kesadaran generasi muda mengenai pentingnya hak cipta. WAMI senang melihat institusi pendidikan tinggi Indonesia menyambut baik inisiatif edukasi hak cipta selama tiga tahun terakhir.
Robert menambahkan, "Di sini kita juga melihat adanya pengakuan dari institusi pendidikan tinggi tentang pentingnya hak cipta dan peran WAMI dalam pengelolaannya."
Ia mengingatkan bahwa semua karya musik harus diapresiasi dengan baik. "Karya itu harus kita anggap seperti anak kita sendiri. Tidak ada orang tua yang mau anaknya diperlakukan secara sembarangan kan?," jelas Robert.
WAMI Goes To Campus akan menghadirkan berbagai komposer dari aliran musik yang berbeda, termasuk Pepeng eks Naif, yang akan berbagi pengalaman tentang royalti dari karirnya. Program ini akan mengunjungi beberapa kampus di Indonesia, dengan jadwal sebagai berikut: SAE pada 13 September 2024, Universitas Pelita Harapan pada 17 September 2024, Universitas Padjadjaran pada 11 Oktober 2024, dan Universitas Indonesia pada 7 November 2024.