Gadis Kretek Raih Penghargaan Best Miniseries di Seoul International Drama Awards 2024
TABLOIDBINTANG.COM - Drama seri Gadis Kretek yang dibintangi Dian Sastrowardoyo dan Aryo Bayu mendapat penghargaan bergengsi Internasional di ajang Seoul International Drama Awards 2024.
Gadis Kretek membawa piala sebagai Best Miniseries dalam kategori International Competition Program. Mereka berhasil mengalahkan serial populer lainnya seperti '3 Body Problem' hingga 'Moving'.
“Selamat untuk kita semua. Gadis Kretek berhasil meraih penghargaan Best Miniseries dalam kategori International Competition Program di Seoul International Drama Awards,” ungkap Kamila Andini sutradara Gadis Kretek dalam unggahannya di Instagram baru-baru ini.
“Bangga banget mengingat Gadis Kretek bersanding dengan karya-karya terbaik lainnya seperti 3 Body Problem, Moving, The Worst of Evil dan Daily Dose of Sunshine,” tambah Kamila Andini.
Tidak hanya itu, Kamila Andini dan Ifa Isfansyah juga berhasil masuk dalam kategori Best Director. Dian Sastrowardoyo yang berperan sebagai Dasiyah atau Jeng Yah juga masuk sebagai Best Lead Actor Female, sementara Arya Saloka juga menjadi nominasi di Best Supporting Actor Male.
Drama seri Gadis Kretek yang tayang di Netflix sempat menyita perhatian netizen dan populer di kalangan sineas muda. Cerita drama tersebut diangkat dari novel yang ditulis oleh Ratih Kumala dan diterbitkan pada 2012. Karya ini masuk dalam sepuluh besar menerima penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa dan telah dicetak 10 kali.
Serial Gadis Kretek ditayangkan sebanyak delapan episode di Netflix pada 2 November 2023 dan menjadi tayangan populer di beberapa negara.
Sinopsis Gadis Kretek
Serial ini mengikuti kisah Soeraja (Ario Bayu). Seorang pemilik pabrik kretek Djagad Raja yang sedang sekarat. Permintaan terakhirnya adalah ingin bertemu Jeng Yah (Dian Sastrowardoyo), seorang perempuan yang pernah menjadi cintanya di masa lalu.
Jeng Yah adalah seorang perempuan pendiam yang bekerja di industri kretek dan memiliki pemikiran progresif tentang bisnis rokok cengkeh. Namun, budaya patriarki membuatnya sulit untuk mewujudkan ide-idenya.
Ketiga anak Soeraja, yaitu Lebas (Arya Saloka), Karim (Dimas Aditya), dan Tegar (Winky Wiryawan) berusaha mencari keberadaan Jeng Yah di pelosok Jawa. Dalam perjalanan itu, mereka juga melakukan napak tilas bisnis ayahnya.
Mereka pun menguak beberapa rahasia dan menjadi tahu asal mula kenapa Kretek Djagad Raja menjadi kretek nomor satu di Indonesia setelah menemui buruh pelinting tua.
Ketiga anak Pak Soeraja juga menjadi tahu hubungan asmara antara Jeng Yah dan ayah mereka.