Dengan Sistem ATLAS, WAMI Yakin Bisa Memperbaiki Pendistribusian Royalti ke Musisi
TABLOIDBINTANG.COM - Wahana Musik Indonesia atau WAMI resmi memperkenalkan sistem terbaru ATLAS yang dibuat untuk memperbaiki tata cara pendistribusian royalti untuk pencipta lagu.
Ketua Badan Pengurus WAMI sekaligus personel KLa Project, Adi Adrian menerangkan, hadirnya ATLAS memudahkan pencipta, penulis lagu atau pemegang hak lainnya dalam berkarya.
Apalagi tidak bisa dipungkiri, urusan royalti karya musik sempat jadi polemik di kalangan musisi, hingga menimbulkan konflik penyanyi dan pencipta.
"Ini bukan hal yang mudah ya, ini bukan datanya sekitar 5 apa 10 gitu ya, ada ribuan data, jutaan data. Nah ini yang enggak bisa dengan segera, tapi alhamdulillah data-data itu sekarang sudah mulai komplit," kata Adi KLa dalam jumpa pers di Aroem, kawasan Gambir, Jakafta Pusat, Kamis (10/10).
"Ya artinya terus ini berkembang terus ada, karena gini, kita pakai yang satu, kita tadinya pakai dulu sistem namanya DIVA, nah sekarang ke ATLAS. Nah ini kan migrasi, datanya tentu ada beberapa hal yang harus di adjust segala macam," jelas Adi KLa.
Nantinya dengan menggunakan sistem baru, proses pendistribusian royalti dilakukan dalam enam kali setahun dengan tiga kategori yang berbeda.
“Ada tiga kategori yang kita distribusikan, satu kategori digital, dua kategori non-digital dan konser,” jelas Adi KLa.
Ia menjelaskan bahwa distribusi royalti untuk kategori digital dilakukan dua kali dalam setahun, sementara untuk kategori non-digital hanya sekali dalam setahun.
Sedangkan untuk kategori konser, royalti didistribusikan sebanyak tiga kali dalam setahun. WAMI juga membagikan royalti minimum kepada pencipta lagu.
"Sistem ATLAS itu terus bisa menjamin perbaikan dan update yang lebih cepat," ungkap Adi KLa
Adi pun mengaku bangga dengan hadirnya ATLAS yang bisa mendistribusikan royalti dan berharap tepat sasaran.
Dalam kesempatan itu, Adi dan beberapa pengurus WAMI seperti Makki Ungu menggelar pertemuan anggota tahunan.
Pertemuan ini untuk memberikan transparansi dan akuntabilitas kepada seluruh anggotanya, khususnya dalam hal pengelolaan hak cipta musik dan distribusi royalti.
Pertemuan ini juga bertujuan untuk memberikan pembaruan terkini terkait kinerja WAMI selama setahun terakhir.