Bintangi Film Santet Segoro Pitu, Christian Sugiono Kesulitan Dialog Bahasa Jawa
TABLOIDBINTANG.COM - Christian Sugiono kembali membintangi film horor. Setelah Sabrina (2018), Rumah Kentang: The Begining (2019) dan Panggonan Wingit (2023), kali ini suami dari Titi Kamal bermain dalam film Santet Segoro Pitu.
Film produksi bersama Hitmaker Studios, Legacy Pictures, Masih Belajar Pictures, dan Role Entertainment menampilkan cerita horor sebuah keluarga berlatar wilayah Semarang tahun 1983.
Di film ini pria yang akrab disapa Tian memerankan karakter Sucipto, seorang pedagang yang memiliki istri bernama Marni (Sara Wijayanto) dan tiga anak, Ardi (Ari Irham), Syifa (Sandrinna Michelle), dan Arief (Khafi Al Juna).
Dengan latar masyarakat Jawa, Christian Sugiono dituntut berdialog menggunakan bahasa Jawa dalam film ini. Tidak mudah, apalagi ketika pemain pendukung film ini berimprovisasi dengan dialog bahasa Jawa.
"Sebagai pedagang, dialog-dialog yang digunakan Pak Sucipto adalah bahasa Jawa. Memang sebagai pemain di film ini tantangannya belajar bahasa Jawa. Meskipun kami sudah mempunyai skrip gitu ya, nanti dialognya begini, kalau jualan ini begini, ngomongnya gitu, tapi lawan-lawan main kita atau figurannya itu adalah orang lokal asli di desa tersebut," cerita Christian dalam konferensi pers di kawasan Jakarta Pusat akhir pekan lalu.
"Kemudian mereka ngertinya dipikir gue bisa bahasa Jawa. Ya bisa untuk skrip doang, tapi ketika gua ngomong ini, (mereka) improve. Dia jawabannya tidak sesuai dengan skrip, gue jadi bingung gitu," lanjutnya tersenyum simpul.
"Jadi akhirnya tolong diatur sedemikian rupa supaya tetap pada skrip. Karena kalau enggak aku bingung. Kalau bahasa Indonesia kami sebagai pemain lebih enak bisa ngalir. Ada improve, apa, yang penting pesannya sampai. Tapi kalau bahasa Jawa jadi susah," tambahnya menjelaskan.
Beruntung, kesulitan kecil tersebut bisa teratasi di lokasi syuting. Apalagi, para pemain termasuk Christian Sugiono juga dibimbing oleh pemandu bahasa Jawa langsung.
Film Santet Segoro Pitu merupakan debut penyutradaraan Tommy Dewo untuk film panjang. Film ini akan tayang pada 7 November mendatang, berbarengan dua film Indonesia lainnya: Anak Kolong dan Danyang: Mahar Tukar Nyawa.