Syuting di Tempat Angker, Film Desa Mati The Movie Tayang Awal Ramadan 2025

Supriyanto | 26 Februari 2025 | 13:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Film horor Desa Mati The Movie produksi Kami Sinema yang diadaptasi dari cerita rakyat tayang di bioskop di awal Ramadan, mulai 6 Maret 2025 mendatang.

Kisah perjalanan lima mahasiswa yang terdampar di desa misterius dan mecekam itu disutradarai oleh Sipu Groso. Produser Eksekutif, Olivia Irawan Chen mengungkap film Desa Mati The Movie mengangka fenomena desa-desa mati di Indonesia ya g kental dengan mistis.

"Banyak desa mati di Indonesia yang fasilitas dan infrastrukturnya sangat sulit sehingga ditinggal penghuninya. Kita tahu kalau daerah kosong ditinggal penghuninya sehingga jadi Desa Mati, pasti ada sesuatunya," kata Olivia Irawan Chen dalam jumpa pers usai screening film Desa Mati The Movie di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (25/2) malam.

Proses syuting berlangsung selama 14 hari di kawasan Gunung Kidul, Yogyakarta, yang dikenal dengan aura mistisnya.

Selama produksi, kru dan pemain mengalami berbagai kejadian aneh, termasuk insiden kesurupan yang dialami oleh beberapa figuran. 

Kondisi tersebut sempat menghambat proses syuting hingga terhenti. Akhirnya tim produksi melakukan ritual bersama sesepuh setempat untuk mengusir makhluk halus yang mengganggu.

Pilip Tenonet selaku produser menyatakan optimisme terhadap penayangan film ini yang bertepatan dengan awal bulan Ramadan. 

"Meskipun tayang di bulan yang identik dengan ibadah, kami yakin bahwa "Desa Mati The Movie" akan mendapatkan sambutan positif dari penonton Indonesia," pungkas Philip. 

Film Desa Mati The Movie tayamg di bioskop awal Ramadan, 6 Maret 2025

Sinopsis Desa Mati The Movie

Film ini mengisahkan lima mahasiswa, Lintang (Frislly Herlind), Arga (Kiesha Alvaro), Ajeng (Adila Fitri), Sandra (Shakira Sheldrick), dan Dimas (Ehan Brenda) yang berencana berlibur ke Air Terjun Sampang. 

Namun, perjalanan mereka terganggu ketika mobil yang mereka tumpangi mengalami kerusakan di tengah hutan, memaksa mereka mencari bantuan di sebuah desa misterius. 

Di desa tersebut, mereka disambut oleh kepala desa, Trimo (Ibnu Gundul), yang menawarkan tempat tinggal sementara. Seiring waktu, berbagai kejadian aneh mulai terjadi, mendorong mereka untuk segera meninggalkan desa tersebut. Namun, upaya pelarian mereka justru mengungkap misteri kelam yang tersembunyi di desa tersebut. 

Penulis : Supriyanto
Editor: Supriyanto
Berita Terkait