Menurut Callista Arum, Pacar Sempurna Itu Bukan Jaminan Bahagia
TABLOIDBINTANG.COM - Pernahkah kamu merasa sudah pacaran sama orang yang sempurna, tapi tetap saja ada yang salah? Kamu tidak sendirian. Bahkan Callista Arum sebagai Kashi dalam serial web Saudade (VIU) merasakannya. Dia punya pacar ideal bernama Daffa (Lorenzo Gibbs) yang tampan dan pintar. Tapi, siapa sangka pacar yang katanya sempurna itu justru meninggalkannya. Di tengah patah hatinya, muncul Akash (Abun Sungkar), cowok menyebalkan yang sangat percaya diri bisa membuat Kashi jatuh cinta dalam sebulan. Apakah Kashi bisa benar-benar melupakan Daffa? Atau justru ia akan menemukan sesuatu yang lebih besar dari sekadar cinta?
Apakah Pacar Sempurna itu Mitos?
Banyak orang berpikir bahwa memiliki pasangan sempurna adalah jaminan kebahagiaan. Tapi bagaimana jika kesempurnaan itu sendiri yang membuat hubungan terasa kosong? Itulah yang dialami Kashi, karakter yang diperankan oleh Callista Arum di serial web Saudade. Hidupnya terlihat ideal dengan keluarga bahagia, prestasi yang membanggakan, serta seorang pacar bernama Daffa yang diidamkan banyak orang. Tapi di balik semua itu, ada satu hal yang akhirnya ia sadari, yaitu kesempurnaan tidak selalu berarti kebahagiaan.
Daffa diketahui dekat dengan sahabat Kashi, Rasti (Bianca Hello). Karena itu, ini bukan sekadar patah hati biasa—ini adalah pengkhianatan dari dua orang yang paling dekat dengan Kashi. Ia kehilangan pacar, sahabat, dan kenyamanan hidupnya dalam sekejap, sehingga membuatnya harus belajar menerima kehilangan dan mencari kebahagiaan yang baru. Kenyataannya, pacar yang tampak sempurna bisa jadi bukanlah pasangan yang benar-benar memahami dan membuat Kashi bahagia. Daffa mungkin ideal di atas kertas, tapi cinta sejati bukan soal memiliki pasangan yang sempurna, melainkan tentang menemukan seseorang yang bisa menciptakan kebahagiaan dalam ketidaksempurnaan.

Dari Sebal Jadi Cinta
Ketika dunia Kashi runtuh akibat pengkhianatan Daffa dan sahabatnya, ia tak pernah menyangka bahwa seseorang yang paling menjengkelkan di sekolah justru akan mengubah hidupnya. Akash, si cowok iseng yang selalu bikin Kashi kesal, muncul dengan tantangan yang tidak masuk akal, yaitu membuat Kashi jatuh cinta padanya dalam sebulan. Kashi menganggapnya lelucon. Bagaimana mungkin ia bisa move on begitu cepat dari Daffa, orang yang selama ini ia anggap sebagai cinta sejatinya? Tapi Akash tidak menyerah begitu saja. Di balik sifat jahilnya, ada ketulusan yang perlahan mulai mengusik hati Kashi.
Callista menggambarkan Kashi sebagai sosok yang disiplin dan ambisius, tetapi sekaligus rapuh setelah putus cinta. Namun, di saat kecewa karena putus percintaan, ada satu hal yang paling membuat Kashi kesal, yaitu kehadiran Akash yang selalu mengganggunya. "Kashi itu disiplin, tapi dia kesal banget sama Akash," ujar Callista. Kashi terbiasa menjalani hidup dengan menaati aturan, sedangkan Akash bersikap spontan serta penuh kejutan, yang merupakan kebalikan dari dirinya.
Seiring waktu, Kashi mulai menyadari bahwa Akash bukan sekadar iseng. Dia benar-benar berusaha menunjukkan bahwa cinta tidak selalu hadir dalam bentuk yang diharapkan. Akash mungkin bukan pacar sempurna seperti Daffa, tetapi justru itulah yang membuatnya berbeda. Dengan caranya sendiri, Akash membuat Kashi tertawa di tengah kesedihan, menantangnya untuk melihat hidup dari sudut pandang yang baru, dan tanpa disadari mengajarkannya bahwa cinta bisa datang dari tempat yang paling tak terduga.
Kisah Cinta ini Lebih dari Sekadar Romansa Biasa
Meskipun berlatarkan dunia remaja, Saudade menghadirkan lebih dari sekadar kisah cinta klise. Serial ini menggambarkan realitas pahit manisnya hubungan dan tentang bagaimana anak muda bisa tumbuh dari rasa sakitnya. Kashi tidak hanya menghadapi patah hati, tetapi juga menemukan kekuatan dalam dirinya untuk bangkit.
Siapapun yang pernah mengalami patah hati, pengkhianatan, atau bahkan menemukan cinta di tempat yang tak terduga, akan merasa bahwa serial yang diadaptasi dari novel laris karya Asri Aci ini mencerminkan pengalaman yang serupa