UNGU Band: Kami Tidak Punya Alasan untuk Bubar
TABLOIDBINTANG.COM - UNGU ibarat akademi. Karenanya, Ungu selamanya menjadi nama belakang para personelnya. Di Ungu, semua personel bebas berekspresi.
“Kami adalah keluarga. Rowman bikin proyek The Row, kami dukung. Pasha berpolitik, kami fasilitasi agar bisa tercapai niatnya. Band ini lebih susah bubar daripada bersama. Kami tidak punya alasan buat bubar. Ungu tetap prioritas utama. Kalau jadwal kelima personelnya bisa cocok, maka tidak boleh ada tawaran lain yang mengganggu,” kata Enda.
Sementara Makki optimistis, ke depan, Ungu akan bersinar lagi. Ia menampik tudingan yang menyebut Pasha terjun ke politik persis di saat Ungu berada di puncak popularitas.
Ungu belum sampai di fase teratas. Selama 20 tahun terakhir, grafik karier Ungu sangat dinamis. Menurutnya, berada di titik teratas adalah awal dari penurunan.
“Orang bilang album Melayang (2005), dengan single 'Demi Waktu', adalah puncak karier kami. Lewat album itulah Ungu dikenal banyak orang. Saat album itu dirilis, nyaris tidak ada lawannya. Padahal album itu bukan yang paling tinggi penjualannya. Yang paling laris justru album Ramadan Aku Dan Tuhanku (2008) yang ada single 'Dengan Nafasmu'. Album itu diganjar plakat multiplatinum sampai terjual jutaan keping,” beri tahu Makki.
(wyn / gur)