[RESENSI] Wiro Sableng: Salah Satu Film Indonesia Terbaik Tahun Ini
TABLOIDBINTANG.COM - Sekumpulan penjahat mendatangi perkampungan. Mereka merampok dan membantai penduduk. Pasangan suami istri, Ranaweleng (Marcell) dan Suci (Happy), turut menjadi korban.
Saat para penjahat hendak melempar putra Ranaweleng ke perapian, Sinto Gendeng (Ruth) menyambarnya. Sinto mendidik anak itu menjadi pendekar. Ia dinamai Wiro Sableng (Vino).
Bermil-mil dari persembunyian Wiro, ada kerajaan yang tengah bergolak. Raja Kamandaka (Dwi Sasono) cemas karena Pangeran (Yusuf Mahardika) dan Rara Murni (Aghniny Haque) belum pulang dari penyamaran.
Mereka menyamar menjadi orang biasa untuk melihat kondisi rakyat yang sebenarnya. Kamandaka tak menyadari ada upaya untuk membunuh Pangeran dan menggulingkan pemerintahan. Kudeta itu melibatkan pendekar golongan hitam, Mahesa Birawa (Yayan).
Di tangan Angga Dwimas Sasongko, Wiro Sableng menjadi film dengan nilai produksi tinggi yang unggul di berbagai elemen teknis. Sinematografinya gesit membingkai panorama, dialog, hingga adegan baku hantam tanpa membuat penonton bingung. Hasilnya, gambar-gambar yang efektif mengawal naskah berbasis komik.
Hal lain yang patut diapresiasi, tata artistik, efek visual, kostum, juga riasan wajah dan rambut. Aspek-aspek ini ditegakkan di atas fondasi fantasi dan berhasil menyuguhkan dunia Wiro.
Nyaris tak ada masalah dengan penokohan mengingat setiap tokoh yang dibangun almarhum Bastian Tito sudah kokoh. Para aktor yang direkrut bermain sesuai porsi. Kami sempat mencemaskan Vino-Marsha mengingat keduanya baru saja memerankan tokoh besar (Kasino dan Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak) yang ikonis. Kecemasan itu tak terbukti.
Momen Mahesa mengunci leher Wiro dengan lengannya (muka Vino sampai merah benaran) bikin deg-degan. Aura Bidadari Angin Timur di tangan Marsha terasa bernyawa. Pujian juga layak diberikan kepada Ruth dan Dwi yang mengubah warna suara. Hasilnya, karakter Sinto makin eksentrik dan Kamandaka lebih berwibawa.
Wiro Sableng salah satu film Indonesia terbaik tahun ini. Bukan karena nilai produksinya yang jor-joran melainkan ia menetapkan standar baru untuk cerita silat yang diproyeksikan ke layar lebar. Usai menonton kami terdiam sejenak, karena tidak percaya yang barusan kami tonton adalah film Indonesia.
Pemain : Vino G. Bastian, Yayan Ruhian, Ruth Marini, Marcell Siahaan, Happy Salma
Produser : Sheila Timothy
Sutradara : Angga Dwimas Sasongko
Penulis : Sheila Timothy, Tumpal Tampubolon, Seno Gumira Ajidarma
Produksi : Lifelike Pictures, Fox International Productions
Durasi : 2 jam, 3 menit
(wyn / gur)