[RESENSI FILM] Munafik 2: Sarat Pesan Moral dan Lebih Ekstrem

Wayan Diananto | 8 Oktober 2018 | 17:40 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Inilah film yang tengah menggegerkan Malaysia. Hanya dalam 17 hari, Munafik 2 membukukan laba kotor 40 juta ringgit atau sekitar 144 miliar rupiah.

Pencapaian ini menempatkannya sebagai film terlaris sepanjang sejarah Malaysia. Apa yang membuat sekuel film Munafik (Syamsul Yusof, 2016) ini sangat digemari di negeri Jiran?

Munafik 2 melanjutkan perjalanan ustaz Adam (Syamsul) dalam menegakkan ajaran Islam. Di sebuah desa, terjadi banyak peristiwa janggal. Sejumlah penduduk menghilang, suasana tak lagi guyub, cenderung tegang. Rupanya, Abujar (Nasir) dan para pengikutnya menyebarkan ajaran sesat. Mereka yang tidak mau menjadi pengikut disihir. Sadar perilaku Abujar dan pengikutnya semakin menggila, Sakinah (Maya) membawa putrinya, Aina (Nur) kabur dari desa.

Meski telah kabur dari desa, hidup Sakinah tidak kunjung tenang. Ia kemudian meminta bantuan Adam untuk mengusir setan di rumahnya. Adam menyanggupi. Usai mengusir setan, tubuh Adam memanas. Di rumah, Adam mengalami rentetan kejadian aneh. Puncaknya, Adam kerasukan setan dan menghujamkan pisau ke tubuh ibunya sendiri.

Dibandingkan dengan prekuelnya, Munafik 2 terasa lebih kompleks. Dialognya dipenuhi ayat-ayat Alquran tentang perlindungan dari godaan setan, terbakarnya pengikut Dajjal di neraka, banyaknya umat muslim yang tergoda ajaran sesat pada zaman akhir, iman kepada Allah, hingga sejarah nabi Musa. Munafik 2 juga lebih kaya pesan moral. Penampakan setannya pun lebih sering dan di beberapa adegan (khususnya yang melibatkan Abujar) terasa lebih ekstrem.

Sejak awal, Syamsul menetapkan batas yang tegas antara karakter protagonis dan antagonis. Ini membuat alur Munafik 2 lebih mudah ditebak dan efek kejut di beberapa titik kurang nendang. Bukan berarti teror mengendur. Penampakan pocong dan hantu perempuan berkerudung hitam menjadi dua sosok ikonis yang akan dikenang dari film ini. 

Pujian juga layak diberikan kepada Syamsul yang mampu membagi energi sama rata di departemen akting, penulisan naskah, dan penyutradaraan. Kami juga salut pada performa Maya Karin. Di tangan Maya, karakter Sakinah yang menyangga beban hidup berat terasa penuh letupan energi. Di saat bersamaan, Maya mampu menjadikan Sakinah sosok penggugah empati penonton.

Pemain : Syamsul Yusof, Maya Karin, Nasir Bilal Khan, Nur Zara Sofia, Rahim Razali

Produser : Dato' Yusof Haslam

Sutradara : Syamsul Yusof

Penulis : Syamsul Yusof

Produksi : Skop Productions Sdn, Bhd.

Durasi : 2 jam, 1 menit

(wyn / gur)

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait