[RESENSI FILM] Kung Fu Panda 3: Awalnya “Chit-Chat”, Akhirnya “Bang-Bang”!

Wayan Diananto | 20 Maret 2016 | 07:15 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Petuangalan ketiga Po (Jack) kali ini membuat para kami bertanya kepada diri sediri: siapa sebenarnya saya? 

Pertanyaan yang membuat Master Oogway (Randall Duk Kim) merenung selama tiga puluh tahun. Dan jika kita sudah menemukan jawabnya, apa yang akan terjadi?

Alkisah, Master Oogway dan sahabatnya, Jenderal Kai (J.K. Simmons), diserang. Medan tempur kian sengit, keduanya terdesak. 

Oogway terluka parah. Kai melarikannya ke perkampungan panda. Di kampung itu, para panda memulihkan kondisi Oogway dengan mengeluarkan seberkas sinar Chi. 

Melihat sinar Chi memulihkan Oogway, Kai membayangkan andai ia menguasai semua sinar Chi para penduduk Tiongkok. Ia lantas menyusun rencana menjarah sinar-sinar Chi para panda.     

Oogway mencegahnya. Terjadi baku pukul antara Kai dan Oogway. Kai ditundukkan kemudian dikirim ke alam roh. 

Lima ratus tahun berlalu sejak peristiwa itu, Kai berhasil keluar dari alam roh. Ia menuntut balas dengan menghancurkan lembah dan Istana Giok tempat Shifu (Dustin) menggembleng Po (Jack), Tigress (Angelina), Viper (Lucy Liu), Mantis (Seth Rogen), dan Monkey (Jacky Chan). 

Po yang kala itu tengah mencari jati diri bersama ayah kandungnya, Li (Bryan), tak menyadari guru dan teman-temannya telah dihabisi Kai. Kisah serius ini awalnya dituturkan dengan kebanyakan chit-chat. Khususnya, saat Po bertemu ayahnya, Li. 

Pertemuan ini dirayakan dengan (terlalu) urakan sampai membuat kami hampir terkantuk di bioskop. Beruntung, Jennifer dan Alessandro mempercepat kekonyolan untuk kemudian masuk ke babak yang lebih esensial.

Kita melihat para tokoh Kung Fu Panda yang selama ini kita kenal. Dari jilid pertama, Po dan kawan-kawan selalu bertanya tentang siapa kita? Apa bakat kita? 

Apa yang bisa kita lakukan untuk diri sendiri dan orang-orang yang kita sayang? Paruh kedua film ini mengasyikkan. Ia tangkas menurunkan frekuensi gelak tawa dan menggantinya dengan adegan-adegan yang lebih bermartabat.

Interaksi antarkarakter terasa solid. Para tokoh teguh berdiri dalam sifatnya yang mula-mula. Di sisi lain, saat mereka berkomunikasi tampak tiada jarak layaknya sahabat lawas. 

Di sinilah kekuatan Kung Fu Panda 3 dalam mengikat penonton maupun penggemar. Ia sekuat Toy Story. Bedanya, Kung Fu mendongeng, Toy memanfaatkan benda-benda yang pernah menjadi bagian hidup kita. 

Kedua film ini menyentuh kita dengan cara berbeda. Efeknya kurang lebih sama. Menghangatkan hati. Dari sejak kali pertama menyapa sampai sekarang berpisah dengan kita, Kung Fu Panda mempunyai kelemahan yang sama. 

Ia tidak punya lagu tema yang ikonik, yang membuat kita teringat para tokoh dan kisahnya setiap saat. Lain halnya ketika kita mendengar “You've Got a Friend in Me”, “When She Loved Me”, atau “We Belong Together” milik Toy Story. 

Pemain     : Jack Black, Angelina Jolie, Bryan Cranston, Dustin Hoffman, Randall Duk Kim
Produser    : Melissa Cobn
Sutradara    : Jennifer Yuh, Alessandro Carloni
Penulis        : Jonathan Aibel, Glenn Berger
Produksi    : 20th Century Fox, DreamWorks Animation
Durasi        : 95 menit

(wyn/gur)

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait