[RESENSI FILM] The BFG, Persahabatan Antara Gadis Kecil dan Raksasa Baik Hati

Andira Putri | 2 September 2016 | 20:45 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Sophie (Ruby Barnhill) seorang gadis yatim piatu yang tinggal di sebuah panti asuhan. Ketika malam, Sophie kerap tidak bisa tidur. Sophie merasa jika ada makhluk asing yang hadir setiap malam. Suatu malam, Sophie nekat mencari tahu tentang makhluk asing tersebut. 

Rasa penasaran Sophie terjawab. Sophie akhirnya bertemu makhluk asing tersebut. Malang nasib Sophie karena ia malah dibawa pergi makhluk asing tersebut ke tempat tinggalnya. Namun, makhluk asing tersebut ternyata tidak seseram yang dibayangkan. Namanya Big Friendly Giant atau kerap disingkat BFG (Mark Rylance).

BFG adalah raksasa baik hati yang ramah. BFG tinggal di negeri raksasa. Tetapi, BFG selalu pergi ke tengah kota setiap malam untuk memberi serta menangkap mimpi orang-orang. Sophie dan BFG mulai berteman. Pertemanan mereka mengusir rasa sepi yang kerap menimpa diri masing-masing. Tetapi, nyawa Sophie mulai terancam ketika raksasa lain merasakan kehadirannya. Para raksasa tersebut ingin memakan manusia. Sophie dan BFG mencari cara agar bisa selamat dari raksasa-raksasa jahat tersebut.

Sutradara Steven Spielberg kembali mengajak Anda masuk dunia fantasi lewat The BFG. Steven Spielberg berhasil menerjemahkan kisah karya Roald Dahl ini menjadi visualisasi yang indah. Teknik kameranya menarik dan membuat Anda seakan-akan ikut masuk ke dalam dunia raksasa. Gubahan musik oleh John Williams yang terkenal lewat film Star Wars, Jurrasic Park, dan Harry Potter juga menambah kesan magis The BFG.

Cerita The BFG tergolong ringan. Persahabatan seorang anak dan makhluk asing membangkitkan nostalgia kepada film-film zaman dahulu seperti E.T. yang juga karya Steven Spielberg. Ruby Barnhill tampil menggemaskan sebagai Sophie. Sementara Mark Rylance bisa memberikan nyawa kepada BFG. Meskipun begitu, cerita The BFG juga memiliki kelemahan. Penceritaannya terasa panjang ketika pertengahan film sehingga sempat muncul rasa bosan. Kelemahan lain terdapat pada humor-humor The BFG. Raksasa ini digambarkan kesulitan merangkai kata-kata yang tepat sehingga membuatnya terlihat lucu. Sayangnya ketika diterjemahkan ke dalam teks, saya beberapa kali malah bingung dan kurang mendapat humor BFG tersebut.

(dira/yb)

Penulis : Andira Putri
Editor: Andira Putri
Berita Terkait